Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DOKTER Spesialis Penyakit Dalam lulusan Universitas Padjajaran Primal Sudjana mengatakan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci bagi semua kelompok umur agar terhindar dari cacingan.
Menurut Primal, selain melakukan pencegahan dengan mengonsumsi obat cacing baik pada anak maupun dewasa, PHBS justru menjadi langkah penting untuk memutus risiko terinfeksi cacing yang merupakan parasit pada manusia karena individu terkait terbiasa memiliki gaya hidup yang higienis.
"Pada kelompok populasi tertentu memang diperlukan pencegahan (cacingan) dengan pemberian obat cacing secara berkala. Paling penting
tentu melaksanakan PHBS," kata Primal, dikutip Kamis (28/8).
Menurut Primal, cacingan bisa terjadi pada seseorang yang disebabkan oleh beragam jenis cacing mulai dari cacing tambang (Trichuris
trichiura, Necator Americanus, Ancylostoma duodenale), cacing pipih (Schistoma japonicum), hingga cacing gelang (Ascaris lumbricoides).
Secara umum, cacing-cacing ini bisa menginfeksi korbannya melalui medium penularan tanah ketika masih berbentuk telur dan dapat terjadi akibat kurang baiknya sanitasi atau kebiasaan seseorang menjaga kebersihan tubuhnya.
Apabila akhirnya telur itu masuk ke dalam tubuh, biasanya telur tersebut berkembang menjadi cacing yang menyumbat organ-organ vital tubuh apabila tidak segera diatasi.
Hal ini yang membuat cacingan menjadi berbahaya karena itu artinya tubuh tidak bisa beroperasi secara optimal seperti semestinya.
Masalah kesehatan bisa menjadi semakin rumit apabila ternyata cacing tersebut jumlahnya terus bertambah dan tidak disadari oleh korban cacingan.
"Komplikasi bisa saja terjadi di berbagai organ tubuh. Misalnya sumbatannya di usus bisa menjadi ileus obstruksi, lalu bila terinfeksi cacing filaria bisa menyebabkan kaki gajah," kata Primal.
Maka dari itu, penting bagi semua kelompok usia membiasakan diri menjalankan PHBS sebagai gaya hidup sehari-hari sehingga kondisi cacingan tidak perlu dialami.
Secara global, kasus cacingan merupakan kondisi yang awam ditemukan. Menurut data WHO pada 2023, cacingan dialami oleh sebanyak 1,5 miliar orang.
Penyakit ini sebenarnya dapat dihindari dengan cara menjaga sanitasi lingkungan secara optimal dan juga menerapkan PHBS.
Pemberian obat cacing seperti Albendazol, Mebendazol, dan Pirantel Pamoat yang disesuaikan dengan usia seseorang dapat menjadi salah satu cara mencegah dan mengobati kecacingan.
Terbaru, kasus cacingan di Indonesia yang menggegerkan terjadi di Sukabumi saat seorang anak berusia 4 tahun berinisial RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025.
Selama perawatan, tim medis menemukan cacing hidup hingga seberat satu kilogram dari dalam tubuhnya, bahkan menyebar ke otak. (Ant/Z-1)
Ketua Kolegium Parasitologi Klinik, Agnes Kurniawan menegaskan kematian Raya tidak disebabkan oleh cacing gelang (ascaris lumbricoides), melainkan oleh kondisi medis berat lainnya.
Pada orang dewasa, telur cacing gelang bisa masuk ke tubuh karena menempel di jari tangan saat makan atau cacing tambang bisa masuk dari kaki melalui pembuluh darah.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing atau cacingan.
Cacingan umum terjadi pada anak usia 5–10 tahun. Kenali gejala, cara mengobati, dan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari infeksi cacing.
Ada tiga jenis cacing yang umumnya menginfeksi anak-anak yakni cacing gelang, cacing tambang) dan cacing cambuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved