Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Campak bukan sekadar penyakit anak-anak biasa. Infeksi virus akut ini tergolong sangat menular dan dapat menimbulkan komplikasi serius hingga mengancam nyawa bila tidak dicegah sejak dini.
Penyebabnya adalah virus rubeola (measles) dari famili Paramyxoviridae. Penularannya sangat mudah, hanya melalui percikan ludah atau udara yang dihirup saat penderita batuk atau bersin.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah komplikasi berat yang bisa muncul, seperti:
Semua komplikasi ini dapat berujung pada kematian, terutama jika menyerang kelompok rentan: anak dengan gizi buruk, daya tahan tubuh lemah, belum pernah imunisasi, ibu hamil, hingga anak dengan defisiensi vitamin A.
Gejala campak biasanya muncul 10–14 hari setelah terpapar virus, dan meliputi:
“Diagnosis dilakukan dengan menanyakan riwayat demam, waktu munculnya gejala, kontak dengan penderita, dan bila memungkinkan, melalui pemeriksaan laboratorium,” jelas Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Edi Hartoyo, SpA, Subs IPT(K).
WHO mencatat wabah campak (Kejadian Luar Biasa/KLB) masih sering muncul di berbagai negara, termasuk Indonesia, Bangladesh, India, hingga Thailand.
Tingkat penularannya pun mengkhawatirkan: 1 orang campak dapat menulari 12–18 orang lain di sekitarnya. Bandingkan dengan COVID-19 yang “hanya” 8–10.
Karena campak sangat menular, pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan. Langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) kini semakin sering menyerang anak-anak. Penyakit akibat infeksi virus ini ditandai dengan luka di mulut serta ruam di tangan dan kaki.
Bell's palsy adalah kondisi yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba pada otot-otot di satu sisi wajah.
Pneumonia merupakan penyakit peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini sering kali dianggap remeh
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved