Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Berikut Penyebab Epilepsi yang Sering Disebut Guna-Guna

M Iqbal Al Machmudi
21/7/2025 09:26
Berikut Penyebab Epilepsi yang Sering Disebut Guna-Guna
Ilustrasi.(freepik)

EPILEPSI merupakan masalah kesehatan. Tetapi masih banyak orang yang mengira bahwa kejang epilepsi terjadi karena ilmu hitam, guna-guna, atau kesurupan. Berikut penyebab epilepsi

Berdasarkan laman RS Radjiman Wediodiningrat menyebut seseorang dikatakan atau diagnosis epilepsi berdasarkan riwayat gejala klinis yang dialami oleh penderita. Hal ini diperoleh dari keterangan yang disampaikan oleh penderita sendiri, keluarga, atau orang terdekat yang menyaksikan saat penderita epilepsi mengalami bangkitan atau kejang. Epilepsi didiagnosis setelah seseorang mengalami sedikitnya dua kali bangkitan atau kejang-kejang yang tidak terkait dengan kondisi medis apa pun sebelumnya.

Epilepsi bisa terjadi pada semua usia, baik wanita atau pria. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dibagi beberapa golongan, antara lain epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui dan ada juga epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada otak.

Pada sebagian besar kasus epilepsi, tidak diketahui penyebab pastinya. Epilepsi jenis ini dikenal sebagai epilepsi idiopatik atau epilepsi primer. Pada epilepsi  jenis ini tidak ditemukan kelainan di otak yang dapat menyebabkan epilepsi.

Berbeda dengan epilepsi idiopatik, epilepsi simptomatik atau epilepsi sekunder merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan epilepsi simptomatik, di antaranya adalah cedera kepala, stroke, tumor otak, infeksi otak seperti meningitis atau ensefalitis.

Adapun pencetus faktor kejang terjadi karena tidak mengonsumsi obat anti epilepsi (OAE) secara teratur, kurang tidur, kelelahan, terlambat makan, stress mengonsumsi obat yang mengganggu kinerja obat anti-epilepsi, demam tinggi, mengonsumsi minuman beralkohol atau NAPZA, saat menstruasi pada wanita, maupun kilatan cahaya.

Bagi orang sekitar atau keluarga dapat melakukan berbagai pertolongan pada orang dengan epilepsi. Pertama, posisikan pasien yang kejang di tempat aman dan datar, jauhkan benda-benda keras yang dapat melukai pasien. Kemudian minta pertolongan orang sekitar untuk menghubungi tenaga kesehatan terdekat.

Selanjutnya, pakaian atau baju dilonggarkan agar memudahkan pernafasan, badan pasien dimiringkan untuk mengeluarkan cairan dari mulut. Jangan menahan  gerakan pasien saat kejang hindari posisi tubuh telungkup karena akan menghambat pasien bernapas. 

Ketiga yakni, dampingi penderita sampai kejang berhenti hindari memberikan makan atau minum dan hindari menaruh sendok atau benda lain ke dalam mulut pasien. (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya