Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

6 Penyebab Penuaan Dini pada Remaja

Bagaskara Aprilianto Hartono Putra
19/6/2025 17:05
6 Penyebab Penuaan Dini pada Remaja
Berikut Penyebab Penuaan Dini(freepik)

SEJALAN dengan bertambahnya usia, jaringan kolagen dan elastin di kulit akan mengalami penurunan. Kondisi ini mengakibatkan penurunan elastisitas kulit wajah, yang menyebabkan timbulnya berbagai tanda penuaan dini

Ciri-ciri penuaan prematur yang biasanya terlihat antara lain keriput, garis-garis halus, bintik hitam, kulit terlihat kasar, pori-pori wajah membesar, kerutan di sudut luar mata, kulit terlihat kusam dan terasa kering, pipi tampak turun atau mengendur.

Akan tetapi, terkadang penuaan dini juga dapat terjadi pada individu yang masih tergolong muda. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh rutinitas harian yang bisa mempercepat timbulnya gejala penuaan dini tersebut.

Berikut 6 Penyebab Penuaan Dini

1. Sering terkena sinar matahari

Cahaya ultraviolet (UV) bisa merusak serat elastin di kulit. Akibatnya, kulit menjadi rentan keriput lebih awal. Selain penuaan dini, paparan sinar matahari juga menyebabkan kulit tampak kusam dan meningkatkan peluang terkena kanker kulit.

Selain itu, sering terpapar sinar matahari juga dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik berwarna coklat pada wajah, tangan, dan bagian tubuh lainnya, sehingga penampilan terlihat lebih tua. 

Agar terhindar dari bahaya sinar matahari, Anda bisa menggunakan tabir surya dengan kadar SPF minimal 30 sebelum beraktivitas di luar ruangan, terutama pada pukul 11.00–15.00, baik saat cuaca panas atau mendung.

Agar kulit lebih terlindungi, Anda bisa menggunakan topi bertepi lebar, payung, kacamata hitam, atau pakaian longgar yang menutupi kulit saat berada di luar rumah.

2. Kerap terpapar polusi

Paparan terhadap polusi udara dapat menyebabkan timbulnya tanda-tanda penuaan lebih awal. Paparan terus-menerus terhadap polusi dan sinar matahari secara bersamaan dapat menyebabkan warna kulit menjadi tidak merata dan mengalami kerusakan. 

Efek negatif dari pencemaran ini dapat muncul karena keterpaparannya meningkatkan radikal bebas pada kulit, yang mengakibatkan penurunan produksi kolagen. Akibatnya, kulit kehilangan elastisitasnya dan muncul kerutan pada wajah. 

Untuk mengurangi efek negatif tersebut, disarankan agar Anda menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai. Di pagi dan siang hari, disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C dan E, kemudian diikuti dengan pemakaian tabir surya. 

Vitamin C dan vitamin E dikenal memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, sehingga mampu menetralisir paparan radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini. 

Di malam hari, disarankan untuk memanfaatkan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan, seperti glutathione dan resveratrol. Antioksidan dapat memperbaiki kerusakan kulit yang berlangsung sepanjang hari, sehingga juga mengurangi risiko penuaan dini. 

3. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok dapat mempercepat proses penuaan pada wajah dan membuat seseorang tampak lebih tua dibandingkan usianya yang sesungguhnya. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia berbahaya yang merusak kolagen dan elastin, yaitu protein penting yang menjaga kulit tetap kencang serta elastis. 

Akibatnya, kulit perokok kerap kali mengalami keriput awal, terutama di sekitar mulut (garis perokok) dan mata, serta tekstur kulit yang longgar dan tidak bersinar. Selain itu, nikotin pada rokok mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran oksigen serta nutrisi ke kulit, sehingga wajah tampak pucat dan kurang segar. 

Selain keriput, merokok juga mengakibatkan masalah kulit lain seperti flek hitam, pori-pori yang membesar, dan kantung mata. Kebiasaan merokok yang dilakukan secara terus-menerus juga menimbulkan garis-garis halus di sekitar bibir, sementara paparan panas dari rokok dapat merusak kulit wajah. 

Perokok juga lebih berisiko mengalami penuaan dini akibat paparan radikal bebas yang tinggi, yang mempercepat kerusakan pada sel-sel kulit. Dengan menghindari merokok, kulit mendapatkan peluang untuk memperbaiki diri, sehingga tampak lebih segar dan muda. 

Oleh karena itu, hentikan kebiasaan merokok mulai dari sekarang. Bila Anda mengalami kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruk ini, coba konsultasikan ke dokter.

4. Konsumsi minuman beralkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempercepat proses penuaan wajah dan membuat kulit tampak lebih tua dari usia aslinya. Alkohol memiliki efek diuretik, yang mengurangi kelembapan alami kulit, menyebabkan kekeringan, tekstur kasar, dan garis-garis halus yang lebih terlihat. 

Di samping itu, alkohol dapat menyebabkan vasodilatasi, yang dapat memicu kemerahan, rosacea, atau munculnya pembuluh darah pecah (spider veins) di wajah. Kadar gula dalam minuman beralkohol juga memicu glikasi proses yang merusak kolagen dan elastin yang menyebabkan kulit kehilangan kekencangan dan elastisitasnya, mempercepat timbulnya kerutan dan kelemahan. 

Alkohol juga menghambat penyerapan nutrisi vital seperti vitamin A, C, dan E, yang berfungsi dalam peremajaan kulit dan perlindungan dari kerusakan radikal bebas. Kebiasaan mengonsumsi alkohol sering kali dikaitkan dengan lingkaran gelap di bawah mata, pembengkakan, serta wajah yang tampak bengkak (puffy face) akibat retensi cairan dan masalah tidur.

Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol dapat merusak fungsi hati, yang mempengaruhi detoksifikasi kulit, sehingga wajah tampak kusam dan tidak segar. Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol dapat mendukung perbaikan kulit, membuatnya lebih bercahaya, dan mengurangi gejala penuaan dini. 

5. Kebiasaan pola makan yang tidak sehat

Mengambil karbohidrat olahan, seperti pasta atau roti, serta makanan dengan kandungan gula berlebihan dapat merusak kolagen di kulit, yang menyebabkan penuaan dini. 

Sama halnya dengan jenis makanan tidak sehat lainnya, seperti makanan goreng, fast food, dan daging yang berlemak. Konsumsi bahan tersebut dapat meningkatkan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini pada kulit. 

Oleh karena itu, batasi asupan berbagai jenis makanan tersebut. Sebagai upaya menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan, sebaiknya tingkatkan konsumsi makanan yang tinggi antioksidan, seperti kacang-kacangan, anggur, buah beri, brokoli, wortel, teh hijau, dan biji-bijian utuh.

6. Sering begadang atau kurang tidur

Kebiasaan begadang atau tidur yang tidak cukup secara kronis dapat mempercepat proses penuaan pada wajah dan membuat kulit tampak lebih tua. Saat beristirahat, kulit menjalani proses perbaikan dan regenerasi sel, termasuk sintesis kolagen yang menjaga elastisitas kulit. 

Tidur yang tidak cukup mengganggu proses ini, mengakibatkan kulit kehilangan elastisitas, timbulnya garis halus, dan wajah yang tampak kendur. Selain itu, begadang meningkatkan hormon stres kortisol yang merusak kolagen dan memperburuk keadaan kulit. Tidur yang tidak cukup juga mengurangi sirkulasi darah ke kulit, membuat wajah tampak pucat, kusam, dan memperjelas lingkaran hitam di bawah mata. 

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang sering mengalami peningkatan gejala penuaan seperti garis halus, pori-pori yang membesar, dan kulit yang tidak merata. Kurang tidur juga mengurangi efektivitas sawar kulit, menjadikannya lebih mudah terserang dehidrasi, iritasi, dan kerusakan akibat polusi atau sinar UV. 

Sebaliknya, tidur 7-8 jam setiap malam menjaga kulit tetap terhidrasi, bercahaya, dan memperlambat proses penuaan. Dengan menjaga pola tidur yang baik, kulit mendapat waktu yang cukup untuk memperbaiki diri, sehingga tampak lebih segar dan awet muda.

Sumber: Alodokter, WebMD, PubMed Central



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya