Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi. Pada Q1 sekitar 26%, sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
"Ini mengindikasi bahwa anak-anak yang lahir dari keluarga sosial ekonomi Q1 memiliki risiko stunting 2 kali lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dari Q5," kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Asnawi Abdullah dalam konferensi pers Hasil Survei Status Gizi Indonesia, Kamis (5/6).
Maka ini menjadi tantangan pemerintah apabila ingin menurunkan angka stunting di masa yang akan datang. Perhatian pemerintah juga harus lebih terfokus pada Q1 dan Q2 yang resiko mengalami stunting lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kuintil lain.
"Ini juga memberikan gambaran mengindikasikan bahwa 3 dari 10 balita pada keluarga miskin memiliki peluang mengalami stunting dibandingkan dengan Q5 sosial ekonominya relatif lebih baik," ungkap Asnawi.
Diketahui angka stunting pada 2024 turun menjadi 19,8% atau masih ada sekitar 4,4 juta balita yang masih mengalami stunting. Namun pada angka tersebut dinilai jauh lebih baik 1,7% dibandingkan dengan prevalensi stunting di tahun 2023 yang jumlahnya 21,5%.
Apabila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
KUALITAS layanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih harus terus ditingkatkan. Dengan begitu upaya mencapai berbagai target terkait kesehatan ibu dan anak bisa tercapai.
KESEHATAN gigi dan anemia masih menjadi gangguan kesehatan yang sering ditemukan dalam program cek kesehatan gratis (CKG) di sekolah. Salah satunya di SMA Negeri 1 Baturaden.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
CIPUTRA Hospital Surabaya menggelar kegiatan Kids Activity di Ciputra Hospital Surabaya yang merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional.
Gritte Agatha menekankan pentingnya membangun rutinitas yang mendukung tumbuh kembang anak, terutama dari sisi nutrisi, meski dirinya tidak selalu bisa berada di rumah.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Pemerintah Kota Pekalongan berharap langkah intervensi terhadap tengkes yakni masalah gangguan pertumbuhan tubuh tersebut tersebut dapat menjaring 1.330 keluarga berisiko tengkes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved