Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Teknologi Sederhana untuk Akses Tirta

Fario Untung Tanu
12/11/2016 01:55
Teknologi Sederhana untuk Akses Tirta
(MI/SUMARYANTO)

DUA pertiga tubuh manusia merupakan air.

Setiap orang membutuhkan air untuk kehidupannya sehari-hari.

Sayangnya di sejumlah daerah air merupakan benda yang sulit didapatkan. Seperti di Tabanan, Bali.

Salah satu kabupaten di Pulau Dewata itu ternyata masih kesulitan dalam mendapatkan air bersih.

Tidak mau melihat kondisi itu terus-menerus, I Gusti Made Rus Alit memutuskan untuk membantu masyarakat setempat mengatasi masalah kekurangan air.

Sekembalinya menimba ilmu di Selandia Baru, Rus Alit merasa sedih melihat kondisi desanya.

Tidak mau tinggal diam, pria berusia 69 tahun itu mulai bereksperimen membuat pompa air hidraulis.

Pompa itu sederhana, mudah, dan murah. Bersama sang istri Ni Made Sedani, Rus Mendirikan Bali Appropate Technology Institute atau BATI yang membuat teknologi tepat guna untuk bisa mendapatkan air bersih dengan menggunakan pompa.

Rus ternyata tidak pelit ilmu. Ia sukarela membagikan ilmunya kepada masyarakat di desa yang berbeda.

Bungsu dari 11 bersaudara itu pun dilirik lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing, World Vision Indonesia, untuk menjadi ahli teknologi tepat guna (TTG).

Kini teknologi sederhana buatan Rus Alit itu tidak hanya digunakan di Indonesia, tapi juga sudah di mancanegara.

Rus Alit berharap ke depan dapat membantu lebih banyak orang untuk memperoleh air bersih.

"Karena melihat perbedaan antara negara maju dan negara tempat saya dilahirkan dulu, saya merasa kampung saya ini sangat jauh bedanya dengan New Zealand (Selandia Baru). Mulailah saya berpikir, bagaimana ya membuat kemajuan di desa. Saya lihat ada satu-dua buku tentang biogas, saya coba-coba, eh kok berhasil jadi kejutan waktu itu," kata pria kelahiran Bali itu.

Ia pun memiliki impian sederhana, yakni nantinya setiap orang di tanah kelahirannya bahkan di seluruh dunia dapat dengan mudah mendapatkan air bersih.

Pasalnya air merupakan suatu kebutuhan utama manusia untuk kelangsungan hidup.

"Sebenarnya saya bermimpi suatu kali nanti orang-orang dengan mudah dapat air. Apalagi di Indonesia yang memiliki kekayaan air dalam jumlah melimpah. Namun sayang, setiap saya baca koran ketika musim hujan orang pasti kebanjiran, tapi ketika musim kemarau justru kekeringan," jelasnya.

Oleh karena itu, alangkah baiknya dengan teknologi yang sesederhana ini banyak orang bisa mengatasi kedua masalah itu.

Air yang sebelum lari ke laut, kenapa tidak ditangkap lalu masukan ke tanah dengan tangki air dan menggunakan teknologi yang cukup sederhana sebenarnya.

"Jadi tidak menyebabkan kebanjiran Jakarta. Buat saja banyak tangki di atas di situ, lalu orang-orang tidak usah lagi beli air karena air bisa dapat dari atapnya," pungkas Rus. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya