Ilustrasi Gambar Tentang Sholat Mayit: Panduan Lengkap & Mudah Dipahami(Media Indonesia)
Sholat jenazah, sebuah ibadah yang hukumnya fardhu kifayah, memiliki keistimewaan tersendiri dalam agama Islam. Kewajiban ini diemban oleh sebagian umat Muslim untuk mendoakan saudara seiman yang telah berpulang, memohonkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Melaksanakan sholat jenazah bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan terakhir dan wujud kepedulian sosial terhadap keluarga yang ditinggalkan. Tata cara pelaksanaannya pun berbeda dengan sholat fardhu biasa, tanpa adanya ruku' dan sujud, melainkan rangkaian doa dan pujian kepada Allah SWT.
Niat Sholat Jenazah: Kunci Keabsahan Ibadah
Niat merupakan fondasi utama dalam setiap ibadah, termasuk sholat jenazah. Niat yang tulus dan benar akan menentukan keabsahan sholat yang kita lakukan. Perbedaan jenis kelamin jenazah juga memengaruhi lafal niat yang diucapkan. Berikut adalah lafal niat sholat jenazah yang perlu diperhatikan:
Jenazah Laki-laki:Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbirotin fardhol kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta'aala. (Aku niat sholat atas jenazah laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala).
Jenazah Perempuan:Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbirotin fardhol kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta'aala. (Aku niat sholat atas jenazah perempuan ini empat takbir fardhu kifayah sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala).
Perlu diingat, niat ini diucapkan di dalam hati sebelum takbiratul ihram. Kehadiran hati dan pemahaman terhadap makna niat akan menambah kekhusyukan dalam sholat.
Berdiri Menghadap Kiblat: Imam berdiri sejajar dengan bagian kepala jenazah jika jenazahnya laki-laki, dan sejajar dengan bagian tengah badan jika jenazahnya perempuan. Makmum berdiri di belakang imam.
Niat: Niat di dalam hati sesuai dengan jenis kelamin jenazah.
Takbiratul Ihram: Mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu.
Membaca Al-Fatihah: Setelah takbir pertama, membaca surat Al-Fatihah dengan khusyuk.
Takbir Kedua: Mengucapkan Allahu Akbar tanpa mengangkat tangan.
Membaca Shalawat Nabi: Setelah takbir kedua, membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Contoh shalawat yang bisa dibaca: Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad.
Takbir Ketiga: Mengucapkan Allahu Akbar tanpa mengangkat tangan.
Membaca Doa untuk Jenazah: Setelah takbir ketiga, membaca doa khusus untuk jenazah. Berikut adalah contoh doa yang bisa dibaca:
Jenazah Laki-laki:Allahummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wawassi' mudkholahu waghsilhu bil maa'i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minadh dhunuubi kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a'idzhu min 'adzaabil qobri au min 'adzaabin naar.
Jenazah Perempuan:Allahummaghfir lahaa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi' mudkholahaa waghsilhaa bil maa'i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minadh dhunuubi kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhul jannata wa a'idzhaa min 'adzaabil qobri au min 'adzaabin naar.
Takbir Keempat: Mengucapkan Allahu Akbar tanpa mengangkat tangan.
Membaca Doa untuk Keluarga Jenazah: Setelah takbir keempat, membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan. Berikut adalah contoh doa yang bisa dibaca: Allahumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa wa lahu.
Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri. Assalaamu'alaikum warahmatullaah.
Laksanakan setiap langkah dengan tenang dan khusyuk, meresapi makna dari setiap doa yang dipanjatkan.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Jenazah
Selain rukun dan tata cara, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam sholat jenazah:
Jumlah Shaf: Dianjurkan untuk membuat shaf (barisan) sebanyak mungkin, minimal tiga shaf. Semakin banyak shaf, semakin baik, karena semakin banyak doa yang dipanjatkan untuk jenazah.
Posisi Imam: Imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah laki-laki dan sejajar dengan bagian tengah badan jenazah perempuan.
Tidak Ada Ruku' dan Sujud: Sholat jenazah tidak memiliki gerakan ruku' dan sujud.
Dilaksanakan dengan Berdiri: Sholat jenazah dilaksanakan dengan posisi berdiri, kecuali bagi yang udzur.
Khusyuk dan Meresapi Makna Doa: Usahakan untuk khusyuk dan meresapi makna dari setiap doa yang dipanjatkan.
Berpakaian Rapi dan Sopan: Menghadiri sholat jenazah dengan berpakaian rapi dan sopan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada jenazah.
Menjaga Kekhusyukan: Menjaga kekhusyukan selama sholat berlangsung, tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan orang lain.
Dengan memperhatikan hal-hal ini, kita dapat melaksanakan sholat jenazah dengan lebih baik dan khusyuk, serta memberikan penghormatan terakhir yang layak bagi saudara seiman yang telah berpulang.
Hikmah Sholat Jenazah: Lebih dari Sekadar Kewajiban
Sholat jenazah bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban fardhu kifayah, tetapi juga mengandung hikmah yang mendalam. Di antaranya:
Mendoakan Ampunan untuk Jenazah: Sholat jenazah menjadi sarana untuk memohonkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT bagi jenazah.
Menghibur Keluarga yang Ditinggalkan: Kehadiran kita dalam sholat jenazah menjadi bentuk dukungan moral dan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Mengingatkan akan Kematian: Sholat jenazah mengingatkan kita akan kematian, bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian.
Menumbuhkan Kepedulian Sosial: Sholat jenazah menumbuhkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama Muslim.
Mendapatkan Pahala yang Besar: Melaksanakan sholat jenazah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan dijanjikan pahala yang besar oleh Allah SWT.
Dengan memahami hikmah di balik sholat jenazah, kita akan semakin termotivasi untuk melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, serta mengambil pelajaran berharga dari setiap kematian yang kita saksikan.
Perbedaan Pendapat dalam Sholat Jenazah: Menyikapi dengan Bijak
Dalam beberapa hal terkait sholat jenazah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Misalnya, mengenai posisi tangan setelah takbir, apakah bersedekap atau tidak. Perbedaan ini hendaknya disikapi dengan bijak, saling menghormati, dan tidak saling menyalahkan. Kita dapat mengikuti pendapat yang kita yakini kebenarannya, dengan tetap menghargai pendapat yang berbeda.
Yang terpenting adalah niat yang tulus, kekhusyukan dalam sholat, dan doa yang dipanjatkan untuk jenazah. Perbedaan pendapat dalam masalah furu' (cabang) tidak seharusnya menjadi penyebab perpecahan di antara umat Muslim.
Sholat Ghaib: Mendoakan Jenazah yang Jauh
Dalam kondisi tertentu, kita mungkin tidak dapat menghadiri sholat jenazah secara langsung karena jarak yang jauh atau halangan lainnya. Dalam situasi ini, kita dapat melaksanakan sholat ghaib, yaitu sholat jenazah yang dilakukan untuk jenazah yang tidak berada di hadapan kita.
Tata cara sholat ghaib sama dengan sholat jenazah biasa, hanya saja niatnya berbeda. Dalam niat sholat ghaib, kita menyebutkan bahwa kita sholat untuk jenazah yang berada di tempat yang jauh. Sholat ghaib menjadi solusi bagi kita untuk tetap dapat mendoakan saudara seiman yang telah berpulang, meskipun tidak dapat hadir secara fisik.
Adab Setelah Sholat Jenazah: Mengiringi dengan Doa dan Penghormatan
Setelah melaksanakan sholat jenazah, ada beberapa adab yang sebaiknya kita lakukan:
Mengiringi Jenazah ke Pemakaman: Jika memungkinkan, ikutlah mengiringi jenazah ke pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Mendoakan Jenazah di Pemakaman: Setelah jenazah dimakamkan, berdoalah untuk jenazah agar diampuni dosanya dan diterima amal ibadahnya.
Menghibur Keluarga yang Ditinggalkan: Teruslah memberikan dukungan moral dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Mengingat Kematian: Jadikan kematian sebagai pengingat untuk selalu berbuat baik dan mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Dengan melaksanakan adab-adab ini, kita tidak hanya memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah, tetapi juga meningkatkan kualitas diri sebagai seorang Muslim yang peduli dan bertanggung jawab.
Sholat jenazah adalah ibadah yang mulia dan penuh makna. Dengan memahami tata cara, rukun, dan hikmahnya, kita dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, serta memberikan penghormatan terakhir yang layak bagi saudara seiman yang telah berpulang. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa jenazah.