Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KARDINAL Ignatius Suharyo berangkat ke Vatikan lima hari menuju konklaf. Pada upacara penunjukan Paus tersebut, ada 135 kardinal yang hadir dari seluruh dunia. Kardinal Suharyo menyampaikan tidak mungkin terpilih menjadi Paus. Sebab, masih banyak calon-calon yang lebih cocok daripada dirinya. Itu ia sampaikan jelang keberangkatan di BandarA Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (3/5).
"Kalau saya pasti tidak," ucapnya.
Kardinal Suharyo mengatakan bahwa beberapa dari para calon yang ada di dalam Konklaf sudah berada di Vatikan sebagai fungsionaris. Mereka memiliki pos penting bagi kehidupan gereja.
"Memang ada kardinal-kardinal yang lebih dikenal daripada yang lain. Yang mereka sudah berada di Vatikan sebagai fungsionaris di sana. Mempunyai pos-pos yang penting untuk kehidupan gereja," imbuh dia.
Ia pun berpesan pada seluruh umat Katolik di Indonesia agar berdoa supaya Konklaf berjalan lancar demi kebaikan gereja. (Metrotvnews.com/H-4)
PADA hari ini, Rabu (7/5), para kardinal Gereja Katolik Roma memulai proses pemilihan Paus baru di Vatikan.
Ribuan umat Katolik menantikan hasil konklaf di Kapel Sistina, di mana 133 kardinal memilih Paus baru.
Kardinal Fridolin Ambongo Besungu, OFM Cap dikenal sebagai sosok yang vokal dan penuh semangat dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Seperti banyak kardinal asal Afrika, Kardinal Peter Turkson cenderung konservatif. Namun, ia menolak kriminalisasi hubungan sesama jenis di negara-negara Afrika, termasuk di Ghana.
PARA kardinal tiba di Vatikan untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya.
Seorang kardinal akan mengumumkan, "Habemus papam", yang artinya 'Kita memiliki Paus' di balkon Basilika Santo Petrus. Kemudian, Paus baru akan muncul di balkon yang sama.
Asap putih mengepul dari cerobong asap. Artinya, 133 kardinal yang mengikuti konklaf telah memilih seorang Paus baru.
Asap hitam yang membumbung dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Kamis (8/5) dini hari WIB menandakan bahwa pemungutan suara pertama konklaf belum menghasilkan paus baru.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Kardinal Matteo Zuppi dikenal sebagai tokoh progresif dalam Gereja Katolik Italia, dekat dengan komunitas Sant’Egidio, dan kerap disebut sebagai kandidat kuat penerus Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved