Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Survei: 63 Persen Masyarakat Indonesia Pilih Transaksi Nontunai untuk Belanja Lebaran

Basuki Eka Purnama
20/3/2025 05:50
Survei: 63 Persen Masyarakat Indonesia Pilih Transaksi Nontunai untuk Belanja Lebaran
Ilustrasi(Freepik)

MENYAMBUT Lebaran 2025, survei terbaru dari Milieu Insight, perusahaan riset pasar dan analitik data global, mengungkap wawasan menarik tentang kebiasaan belanja masyarakat Indonesia. Studi ini mengupas tren utama dalam berbelanja, konsumsi makanan, dan pola pengeluaran yang berkembang di tengah lanskap ekonomi yang terus berubah.

Survei ini melibatkan 506 responden Indonesia berusia 16 hingga 55 tahun ke atas, yang tergabung dalam komunitas survei eksklusif Milieu Insight. Hasilnya, meskipun tradisi berkumpul bersama keluarga dan berbagi hadiah tetap menjadi prioritas, faktor seperti harga yang terjangkau, kenyamanan, dan metode pembayaran yang fleksibel semakin mempengaruhi keputusan belanja tahun ini.

Meningkatnya Penggunaan Pembayaran Digital dan Social Commerce

Semakin banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke transaksi nontunai untuk membeli pakaian, dengan 63% memilih e-wallet dibandingkan uang tunai karena alasan kenyamanan dan keamanan. 

Layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti (BNPL) juga semakin populer, terutama di kalangan  usia 25 hingga 44 tahun, dengan 15% konsumen menggunakannya untuk fleksibilitas keuangan.

Belanja online terus mendominasi pasar Ramadan dan Lebaran, dengan 83% konsumen memilih Shopee dan 41% memilih Tokopedia untuk memenuhi kebutuhan perayaan. 

Selain itu, tren belanja melalui platform social commerce seperti TikTok Shop juga semakin berkembang, dengan 25% konsumen memilih cara ini karena pengalaman belanja yang lebih interaktif dan menarik.

Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Belanja Ramadan dan Lebaran 2025

Ketika berbicara soal belanja pakaian Lebaran, 42% konsumen mulai berbelanja sejak Maret, sementara 10% bahkan sudah memulainya sejak Januari, dan 3% sejak Februari. 

Menariknya, 33% konsumen memilih untuk mengenakan kembali pakaian yang sudah ada daripada membeli yang baru.

Selain itu, loyalitas merek tetap menjadi faktor penting. Sebanyak 35% konsumen terbuka untuk mencoba merek baru pada Lebaran ini, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial. 

Sementara itu, 37% tetap menggunakan merek yang sudah mereka kenal, dan 25% tidak memiliki preferensi khusus.

Dukungan terhadap produk lokal juga semakin kuat, dengan 66% konsumen lebih memilih produk buatan dalam negeri dibandingkan merek internasional. Hanya 10% yang memilih merek luar negeri, menandakan peluang besar bagi bisnis lokal untuk memperkuat hubungan dengan konsumen melalui penekanan pada kualitas, nilai budaya, dan keberlanjutan ekonomi. 

Dari segi pengelolaan anggaran, mayoritas konsumen cenderung lebih bijak dalam membelanjakan uangnya.  48% konsumen menetapkan anggaran maksimal Rp500.000 untuk membeli pakaian Lebaran, sementara 40% mengalokasikan jumlah yang sama untuk membeli parsel dan hadiah.

Apa Artinya Ini bagi Bisnis?

Dengan konsumen yang semakin fokus pada harga dan nilai produk, bisnis perlu mengadopsi strategi harga yang lebih berorientasi pada keunggulan produk daripada sekedar mengandalkan promosi jangka pendek atau diskon musiman. 

Retailer dapat menarik perhatian pembeli dengan menawarkan harga yang kompetitif, lebih terjangkau, serta adanya manfaat tambahan yang lebih relevan bagi konsumen.

Seiring dengan meningkatnya tren belanja digital, merek yang menawarkan pengalaman e-commerce yang lancar, opsi pembayaran fleksibel seperti BNPL, dan transparansi harga akan memiliki daya saing yang lebih kuat. 

Selain itu, meningkatnya preferensi terhadap produk lokal membuka peluang bagi bisnis untuk memperkuat narasi tentang warisan budaya Indonesia, kualitas produk, serta keaslian, sehingga mampu mempererat hubungan dengan konsumen selama musim perayaan ini.

Survei ini dilakukan pada 27 Februari hingga 6 Maret 2025. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya