Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENYAMBUT Lebaran 2025, survei terbaru dari Milieu Insight, perusahaan riset pasar dan analitik data global, mengungkap wawasan menarik tentang kebiasaan belanja masyarakat Indonesia. Studi ini mengupas tren utama dalam berbelanja, konsumsi makanan, dan pola pengeluaran yang berkembang di tengah lanskap ekonomi yang terus berubah.
Survei ini melibatkan 506 responden Indonesia berusia 16 hingga 55 tahun ke atas, yang tergabung dalam komunitas survei eksklusif Milieu Insight. Hasilnya, meskipun tradisi berkumpul bersama keluarga dan berbagi hadiah tetap menjadi prioritas, faktor seperti harga yang terjangkau, kenyamanan, dan metode pembayaran yang fleksibel semakin mempengaruhi keputusan belanja tahun ini.
Semakin banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke transaksi nontunai untuk membeli pakaian, dengan 63% memilih e-wallet dibandingkan uang tunai karena alasan kenyamanan dan keamanan.
Layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti (BNPL) juga semakin populer, terutama di kalangan usia 25 hingga 44 tahun, dengan 15% konsumen menggunakannya untuk fleksibilitas keuangan.
Belanja online terus mendominasi pasar Ramadan dan Lebaran, dengan 83% konsumen memilih Shopee dan 41% memilih Tokopedia untuk memenuhi kebutuhan perayaan.
Selain itu, tren belanja melalui platform social commerce seperti TikTok Shop juga semakin berkembang, dengan 25% konsumen memilih cara ini karena pengalaman belanja yang lebih interaktif dan menarik.
Ketika berbicara soal belanja pakaian Lebaran, 42% konsumen mulai berbelanja sejak Maret, sementara 10% bahkan sudah memulainya sejak Januari, dan 3% sejak Februari.
Menariknya, 33% konsumen memilih untuk mengenakan kembali pakaian yang sudah ada daripada membeli yang baru.
Selain itu, loyalitas merek tetap menjadi faktor penting. Sebanyak 35% konsumen terbuka untuk mencoba merek baru pada Lebaran ini, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial.
Sementara itu, 37% tetap menggunakan merek yang sudah mereka kenal, dan 25% tidak memiliki preferensi khusus.
Dukungan terhadap produk lokal juga semakin kuat, dengan 66% konsumen lebih memilih produk buatan dalam negeri dibandingkan merek internasional. Hanya 10% yang memilih merek luar negeri, menandakan peluang besar bagi bisnis lokal untuk memperkuat hubungan dengan konsumen melalui penekanan pada kualitas, nilai budaya, dan keberlanjutan ekonomi.
Dari segi pengelolaan anggaran, mayoritas konsumen cenderung lebih bijak dalam membelanjakan uangnya. 48% konsumen menetapkan anggaran maksimal Rp500.000 untuk membeli pakaian Lebaran, sementara 40% mengalokasikan jumlah yang sama untuk membeli parsel dan hadiah.
Dengan konsumen yang semakin fokus pada harga dan nilai produk, bisnis perlu mengadopsi strategi harga yang lebih berorientasi pada keunggulan produk daripada sekedar mengandalkan promosi jangka pendek atau diskon musiman.
Retailer dapat menarik perhatian pembeli dengan menawarkan harga yang kompetitif, lebih terjangkau, serta adanya manfaat tambahan yang lebih relevan bagi konsumen.
Seiring dengan meningkatnya tren belanja digital, merek yang menawarkan pengalaman e-commerce yang lancar, opsi pembayaran fleksibel seperti BNPL, dan transparansi harga akan memiliki daya saing yang lebih kuat.
Selain itu, meningkatnya preferensi terhadap produk lokal membuka peluang bagi bisnis untuk memperkuat narasi tentang warisan budaya Indonesia, kualitas produk, serta keaslian, sehingga mampu mempererat hubungan dengan konsumen selama musim perayaan ini.
Survei ini dilakukan pada 27 Februari hingga 6 Maret 2025. (Z-1)
My Fruit Vegetables merupakan hasil inovasi dalam pengembangan produksi sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi pangan nabati yang berkualitas.
Saat ini, ada beragam jenis kulkas di pasaran. Agar pilihan bisa tepat sesuai kebutuhan, coba ikuti kiat berikut!
Perilaku kita dalam berbelanja turut berpengaruh pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan pekerja. Mari terapkan prinsip-prinsip belanja etis.
Dunia fashion preloved semakin berkembang dengan adanya berbagai acara dan pasar yang mendukung penjualan barang-barang preloved berkualitas.
ISSA Group kembali menggelar Pop-Up Booth & Exhibition dengan konsep One Stop Shopping di Main Atrium Pondok Indah Mall 2
Muslim LifeFair Bekasi menghadirkan sekitar 100 brand dari 150 booth meliputi produk fesyen ikhwan dan akhwat, kuliner halal, travel umrah, hingga sekolah Islam.
Sejumlah pedagang mengaku meski sepi tidak seperti pekan sebelumnya, banyak pengunjung yang masih berbelanja di Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang.
BERTEPATAN dengan akhir minggu pertama bulan April, hingga pukul 14.00 WIB, kondisi di sejumlah stasiun commuter line terpantau tertib (2/4).
Menurut Lestari, langkah antisipatif yang dilakukan kepolisian dan para pemangku kepentingan lainnya harus didukung demi menekan angka penularan dan penyebaran virus korona di tanah air.
TAK jauh dari Sungai Progo, Temanggung, pengunjung sedang asyik berbelanja memadati sebuah toko.
DINILAI lebih murah, pasar murah yang ada di Kota Palembang, Sumsel diserbu masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved