Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PETA jalan industri event menjadi solusi di tengah tantangan kebijakan serta ketidakpastian global. Manifesto event industri event Indonesia diluncurkan sebagai dokumen yang menyoroti pentingnya industri event sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif.
Manifesto ini merupakan hasil kolaborasi antara pelaku industri event seperti komunitas event, akademisi, dan pemangku kepentingan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri event Indonesia agar lebih kompetitif, inovatif, dan berkelanjutan di tingkat nasional maupun global.
Ketua Umum Backstagers Indonesia Andro Rohmana mengungkapkan, berdasarkan hasil studi Oxford Economics, industri event global menyumbang $2,5 triliun bagi perekonomian dunia dan menciptakan 26 juta lapangan kerja.
"Di Indonesia, sektor ini berkontribusi Rp120 triliun terhadap PDB dan menopang 278.000 pekerja, menjadikannya tulang punggung ekonomi kreatif dan pariwisata nasional," ujar Andro dalam keterangan Kamis (13/2).
Namun, sambung Andro, kebijakan pemangkasan anggaran pemerintah di 16 pos belanja strategis dan kompleksitas regulasi industri event dapat menghambat pertumbuhan sektor ini. Menurutnya, analisis dan perkembangan industri event sudah tergambar dengan jelas dalam manifesto tersebut. Termasuk tantangan industri event yang masih terlihat banyak yang belum terurai.
"Pemerataan venue event/mice yang belum merata sehingga perputaran ekonomi masih banyak terpusat di Jakarta dan Bali saja, dan terakhir pas banget adanya efisiensi anggaran pada 16 pos belanja yang kita lihat banyak beririsan dengan industri event," imbuhnya.
Meski bakal terdampak pemangkasan anggaran kementerian/lembaga, Backstagers Indonesia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi peta jalan industri event guna memastikan industri ini tetap tumbuh dan berkembang sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif.
Sebagai langkah strategis, Backstagers Indonesia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi peta jalan industri event. Upaya ini mencakup perumusan kebijakan berbasis data, pembentukan Komite Industri Event Nasional, transformasi digital, serta penandatanganan petisi #PetaJalanEventIndonesia. (P-3)
KEMENTERIAN Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama dengan Volkswagen dan Maxdecal berkolaborasi menghadirkan kampanye New Buzz in Life di ajang GIIAS 2025.
Gekrafs Kampus ditantang untuk memperluas jaringan ke lebih banyak wilayah dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia secara masif dalam setahun ke depan.
Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing global.
Gali Potensi Ekonomi Kreatif dari Kuliner dan Perhotelan
Krisis geopolitik, perang dagang, hingga kebijakan tarif impor Amerika Serikat menjadi tantangan di tengah target pertumbuhan ekonomi.
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved