Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KABUT adalah kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil yang tersebar di udara dekat permukaan Bumi, sehingga mengurangi jarak pandang.
Kabut terbentuk ketika kelembapan udara mencapai titik jenuh dan uap air di atmosfer mengembun menjadi tetesan-tetesan kecil. Kabut memiliki konsistensi yang serupa dengan awan, tetapi berada lebih dekat dengan permukaan tanah.
Proses terjadinya kabut setelah hujan berkaitan dengan perubahan suhu dan kelembapan udara setelah hujan turun. Kabut terbentuk ketika uap air di udara mengembun menjadi partikel-partikel kecil yang tersebar di udara, mengurangi jarak pandang.
Setelah hujan, suhu udara cenderung menurun. Hujan membawa udara yang lebih dingin ke permukaan Bumi, yang menyebabkan suhu di permukaan turun secara signifikan, terutama pada malam atau pagi hari.
Hujan meningkatkan kelembapan udara karena banyaknya uap air yang terperangkap di atmosfer. Kelembapan yang tinggi ini memungkinkan uap air untuk tetap ada di udara meskipun suhu udara mulai menurun.
Ketika udara yang lembap mengalami penurunan suhu, udara akan mencapai titik jenuh (titik embun). Titik embun adalah suhu di mana udara tidak lagi dapat menahan semua uap air, sehingga uap air akan mengembun menjadi tetesan-tetesan air yang sangat kecil.
Tetesan-tetesan air yang terhasil dari proses kondensasi ini sangat kecil dan tersebar di udara. Mereka membentuk partikel air yang hampir tidak terlihat oleh mata, namun cukup untuk menghalangi cahaya dan mengurangi jarak pandang. Partikel-partikel ini membentuk kabut.
Jika suhu terus menurun, kabut akan semakin tebal, karena lebih banyak uap air yang mengembun. Kabut yang tebal ini akan terus bertahan selama kondisi kelembapan tetap tinggi dan suhu rendah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kabut setelah hujan antara lain:
Kabut setelah hujan terjadi karena penurunan suhu yang menyebabkan kelembapan di udara mengembun menjadi tetesan air yang sangat halus.
Tetesan air ini tersebar di udara dan mengurangi jarak pandang, menghasilkan fenomena kabut. Kabut biasanya paling sering terjadi pada pagi hari setelah hujan, ketika suhu turun drastis dan kelembapan udara masih tinggi. (Z-12)
Aplikasi ini biasanya menyediakan data seperti suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, kemungkinan hujan, serta perkiraan cuaca untuk beberapa jam atau hari ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved