Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KANKER pankreas adalah jenis kanker yang dimulai di pankreas, organ di tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan dan hormon seperti insulin.
Kanker ini sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya yang tidak spesifik, dan kebanyakan pasien baru datang untuk pemeriksaan setelah kanker sudah berada pada stadium lanjut.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker pankreas terjadi ketika sel-sel di pankreas bermutasi (berubah) dan berkembang biak di luar kendali, sehingga membentuk tumor.
Pankreas adalah kelenjar di perut, antara tulang belakang dan lambung. Pankreas menghasilkan hormon yang mengendalikan kadar gula darah dan enzim yang membantu pencernaan.
Masalah kanker pankreas di dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, kanker pankreas menempati peringkat ke-14 kanker terbanyak di dunia (2,6% dari seluruh kasus keganasan). Keganasan dari kanker ini dapat menyebabkan kematian bagi penderita.
Insiden meningkat hingga 3 sampai 4 kali lipat pada negara dengan human development index yang tinggi. Insiden tertinggi berturut-turut yaitu Eropa, Amerika Utara dan Australia/New Zealand, sedangkan daerah dengan risiko terendah adalah pada wanita di Afrika Timur dan Asia Tenggara.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya kanker ini? Dan apakah kanker ini bisa sembuh?
Penyebab pasti kanker pankreas belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker pankreas. Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko yang dapat berkontribusi pada kanker pankreas.
Merokok adalah faktor risiko utama untuk kanker pankreas. Zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam asap rokok dapat merusak sel-sel pankreas, memicu mutasi genetik, dan menyebabkan kanker.
Orang yang merokok memiliki dua hingga tiga kali lebih banyak peluang untuk mengembangkan kanker pankreas dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker pankreas. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan insulin yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
Peradangan pankreas yang berulang-ulang dapat merusak jaringan pankreas dan meningkatkan risiko kanker pankreas. Pankreatitis kronis dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan atau kelainan genetik.
Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita kanker pankreas, risiko mereka untuk mengembangkan kanker ini juga lebih tinggi. Sekitar 10% dari kanker pankreas diyakini disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan.
Beberapa mutasi genetik, seperti mutasi pada gen BRCA2 (yang juga terkait dengan kanker payudara), dapat meningkatkan risiko kanker pankreas. Gen lain yang dapat berperan adalah gen yang terkait dengan sindrom Lynch dan pengobatan pada gen p16.
Kanker pankreas lebih sering ditemukan pada orang yang lebih tua, dengan sebagian besar kasus ditemukan pada orang berusia 60 tahun ke atas. Ini mungkin karena akumulasi kerusakan genetik dan faktor risiko lainnya sepanjang hidup.
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dan jangka panjang dapat menyebabkan pankreatitis kronis, yang seperti disebutkan sebelumnya, meningkatkan risiko kanker pankreas.
Alkohol yang berlebihan juga dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker pankreas. Kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan peradangan dan mengubah cara tubuh mengatur hormon dan metabolisme, yang dapat berkontribusi pada pembentukan kanker.
Makanan yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat dapat meningkatkan risiko kanker pankreas. Diet yang tidak sehat dapat berkontribusi pada kondisi seperti obesitas atau diabetes tipe 2.
Paparan bahan kimia tertentu, seperti pestisida, bahan kimia industri, dan zat-zat yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi atau petrokimia, dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.
Hal ini berhubungan dengan paparan zat yang dapat merusak DNA atau menyebabkan peradangan kronis pada tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus atau bakteri tertentu dapat berperan dalam perkembangan kanker pankreas. Misalnya, infeksi kronis dengan virus hepatitis atau Helicobacter pylori (bakteri yang menyebabkan tukak lambung) dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kanker pankreas.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa hormon tertentu, terutama estrogen, dapat berperan dalam meningkatkan risiko kanker pankreas, terutama pada wanita pascamenopause.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) dapat meningkatkan risiko.
Kanker pankreas sering didiagnosis pada tahap yang lebih lanjut, karena gejalanya mungkin tidak muncul hingga kanker sudah menyebar.
Oleh karena itu, mengetahui faktor risiko ini sangat penting untuk langkah pencegahan dan deteksi dini, meskipun deteksi dini kanker pankreas masih menjadi tantangan medis.
Kanker pankreas adalah jenis kanker yang cukup agresif dan sering kali sulit dideteksi pada tahap awal.
Tingkat kesembuhan penderita kanker pankreas bergantung pada stadium kanker saat diagnosis, serta berbagai faktor seperti usia, kesehatan umum, dan respon terhadap pengobatan.
Pada kasus kanker pankreas yang terdeteksi lebih awal dan belum menyebar (stadium awal), operasi pengangkatan tumor mungkin bisa memberikan peluang kesembuhan yang lebih baik.
Namun, pada sebagian besar kasus, kanker pankreas sudah terdeteksi pada stadium lebih lanjut, dimana pengobatan bertujuan untuk mengendalikan gejala dan memperpanjang hidup, bukan sembuh total.
Perawatan untuk kanker pankreas biasanya meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target. Meskipun tingkat kesembuhannya rendah, penelitian dan pengembangan pengobatan baru terus dilakukan, dan beberapa pasien dapat bertahan lebih lama berkat terapi inovatif. (Z-10)
Para peneliti dari Oregon Health & Science University (OHSU) mengembangkan tes darah berbiaya rendah, PAC-MANN, yang diklaim dapat mendeteksi kanker pankreas di tahap awal.
Hari Kanker Pankreas Sedunia diperingati setiap tahun, tepatnya pada hari Kamis ketiga bulan November. Tahun ini, Hari Kanker Pankreas jatuh pada tanggal 21 November.
Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker dengan tingkat mortalitas tinggi.
Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berkembang pada jaringan pankreas. Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih sering menyerang individu yang berusia 55 tahun ke atas.
Mengonsumsi makanan sehat adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko terkena kanker pankreas. Berikut ini beberapa jenis makanan yang dapat membantu dalam mencegah kanker pankreas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved