Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TOLERANSI adalah salah satu nilai penting yang membentuk dasar hubungan harmonis dalam masyarakat. Dalam kehidupan yang penuh dengan perbedaan, baik itu agama, budaya, atau pandangan hidup, toleransi menjadi kunci untuk menjaga perdamaian dan saling menghormati.
Namun, tahukah Anda toleransi itu tidak hanya satu jenis? Ada tiga macam jenis toleransi yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut informasi lengkapnya.
Melansir dari bahan ajar digital Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X tahun 2022 karya Mukhlis jenis toleransi terbagi menjadi tiga diantaranya:
Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang dianut setiap orang. Contohnya menghormati hak setiap individu untuk memilih agamanya dan memberikan kebebasan bagi mereka untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Indonesia yang kaya akan ragam budaya menjadikan toleransi budaya sangat penting untuk hidup rukun. Dengan toleransi budaya, tidak ada lagi sikap merendahkan atau merasa lebih baik terhadap budaya lain. Setiap orang harus mampu melihat semua budaya dengan pandangan yang setara dan saling menghargai.
Misalnya, saat menghadiri pernikahan adat suku lain atau perayaan budaya tertentu, seseorang bisa mengenakan pakaian yang sesuai dengan adat yang sedang dirayakan, meskipun pakaian tersebut tidak sama dengan pakaian yang biasa dikenakan dalam budaya pribadinya.
Tindakan ini menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lain, meskipun berbeda, tanpa mengorbankan identitas dirinya. Dengan cara ini, seseorang tidak hanya menghormati tradisi orang lain, tetapi juga berpartisipasi dalam membangun hubungan yang lebih baik antara berbagai budaya yang ada.
Toleransi berpolitik mengajarkan untuk menghargai dan menghormati pendapat politik orang lain. Dengan sikap toleran, setiap orang dapat menerima perbedaan pandangan politik tanpa merasa terganggu atau berusaha memaksakan pandangan mereka kepada orang lain.
Sebagai contoh, dalam pemilu, ada banyak perbedaan pilihan politik antara satu individu dengan yang lain. Toleransi politik tercermin ketika seseorang tidak menghakimi atau menyerang orang lain hanya karena mereka mendukung partai atau calon yang berbeda, dan mereka tetap bisa berdiskusi dengan sopan tentang pandangan politik masing-masing.
Dengan memahami berbagai jenis toleransi, diharapkan dapat lebih bijak dalam berinteraksi dengan sesama, terutama dalam masyarakat yang sangat beragam.
Melalui sikap toleran, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik, mengurangi konflik, dan memperkuat ikatan sosial yang positif, sehingga tercipta kehidupan yang lebih damai dan saling menghormati. (Kemendikbud/Bahan ajar digital Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X tahun 2022 yang karya Mukhlis/Z-3)
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved