Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Kebudayaan Indonesia Fadli Zon secara resmi mengajukan permintaan repatriasi Prasasti Pucangan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Kebudayaan India, Gajendra Singh Shekhawat, di sela Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil, 8 November 2024.
Permintaan ini menandai komitmen penuh Indonesia untuk memulihkan artefak budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi identitas bangsa.
Prasasti Pucangan, dikenal pula sebagai ‘Airlangga Stone’ atau ‘Calcutta Stone,’ merupakan prasasti abad ke-11 yang dibuat atas perintah Raja Airlangga, salah satu penguasa besar Pulau Jawa.
Prasasti ini mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Jawa, khususnya terkait pemerintahan Raja Airlangga dan tatanan politik serta keagamaan di masa itu. Pada awal abad ke-19, prasasti ini ditemukan oleh Stamford Raffles, Letnan Gubernur Inggris yang berkuasa di Jawa tahun 1811-1816, yang kemudian dikirim sebagai hadiah kepada Lord Minto, Gubernur Jenderal Inggris di India kala itu. Sejak itu, prasasti ini tetap berada di India dan kini disimpan di Indian Museum, Kolkata.
"Pengembalian Prasasti Pucangan adalah langkah penting untuk memulihkan bagian dari sejarah dan identitas budaya kita. Selain nilai sejarahnya yang luar biasa, repatriasi ini juga akan mempererat persahabatan budaya kedua negara," kata Fadli Zon melalui keterangan resmi yang diterima hari ini.
Fadli mengusulkan agar serah terima resmi prasasti ini dilakukan pada kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke India pada awal tahun 2025 mendatang, sekaligus menandai 76 tahun hubungan diplomatik antar kedua negara. “Kami berharap India dapat mendukung repatriasi ini sebagai simbol komitmen bersama atas pentingnya melestarikan warisan budaya,” ungkapnya.
Upaya repatriasi ini juga diperkuat oleh prinsip-prinsip dalam Kashi Culture Pathway yang disepakati pada Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 2023 di India, yang mendorong pengembalian artefak budaya ke negara asalnya. Fadli berharap agar India dapat mendukung langkah-langkah yang diperlukan untuk memulangkan Prasasti Pucangan ke tempat asalnya, sekaligus mendorong pembentukan tim gabungan untuk melakukan kajian dan memfasilitasi proses ini.
Fadli juga mengusulkan agar Indonesia dan India bersama-sama memimpin upaya pengembalian artefak budaya yang masih berada di negara-negara lain, seperti Inggris dan Belanda. Banyak artefak berharga dari India dan Indonesia yang masih tersimpan di negara-negara tersebut. “Kita harus secara kolektif memperkuat seruan kepada negara-negara ini untuk mengembalikan warisan budaya ke tempat asalnya, sebagai langkah pemulihan keadilan sejarah,” tegasnya.
Selain repatriasi, Kementerian Kebudayaan Indonesia dan India juga sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang kebudayaan, termasuk potensi kerja sama dalam industri budaya, program restorasi cagar budaya Hindu-Buddha, hingga pertukaran dan konsorsium budaya. (Z-9)
Tahun 2025 KILA telah menjaring 1.023 peserta, terdiri dari peserta Lomba Cipta Lagu Anak berjumlah 253 peserta dan Lomba Menyanyi Lagu Anak berjumlah 770 peserta.
Fadli Zon juga berpesan agar para siswa selalu menjaga kebinekaan yang ada yang merupakan kekayaan bangsa.
Fadli Zon menegaskan bahwa WR Supratman telah berpesan kepada keluarga sebelum meninggal bahwa ia mewariskan lagu Indonesia Raya untuk bangsa Indonesia.
INDONESIA adalah negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Budaya daerah tersebar di seluruh penjuru Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Menbud mengatakan ekosistem lagu anak penting bagi perkembangan anak, terutama untuk menghadirkan pesan-pesan moral yang membangun karakter anak.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon mengajukan permintaan repatriasi Prasasti Pucangan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Kebudayaan India Gajendra Singh Shekhawat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved