Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Praktik Kedokteran Nuklir Tingkatkan Kualitas Perawatan Pasien Onkologi

Indrastuti
25/10/2024 15:19
 Praktik Kedokteran Nuklir Tingkatkan Kualitas Perawatan Pasien Onkologi
Ilustrasi(Dok RSCM)

KEDOKTERAN nuklir membuka peluang bagi pasien onkologi untuk mendapatkan pengobatan yang lebih memadai dengan tingkat harapan kesembuhan yang lebih tinggi. 

Oleh karena itu, SIEMENS Healthineers dan RAD-AID International berkolaborasi menghadirkan pelatihan khusus guna meningkatkan keahlian kedokteran nuklir di Asia Tenggara.

Fase pertama kolaborasi ini digelar di Indonesia lewat beberapa lokakarya dan kunjungan lapangan guna meningkatkan keterampilan praktisi kedokteran nuklir di Indonesia.

Kolaborasi ini sekaligus jadi dasar bagi kemajuan berkelanjutan pada bidang kedokteran nuklir sehingga bermanfaat bagi penyedia layanan kesehatan dan meningkatkan hasil pasien di wilayah Asia Tenggara.

Country Head of Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer menyampaikan inisiatif ini bertujuan meningkatkan kemampuan lokal dalam teknik diagnostik paling mutakhir, khususnya pencitraan PET/CT, SPECT/CT, dan teranostik, guna meningkatkan standar perawatan pasien bidang onkologi dan bidang klinis lainnya.

Selama program berlangsung, tim ahli RAD-AID yang didukung Siemens Healthineers menyelenggarakan sesi pelatihan on-site dan online di berbagai institusi medis terkemuka, termasuk RSCM/FKUI Jakarta dan RSHS/FK Unpad Bandung, Jawa Barat.

"Kolaborasi kami dengan RAD-AID mencerminkan komitmen kami menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia. Dengan berinvestasi dalam pendidikan dan kedokteran nuklir, kami mendukung tenaga medis dan membantu membentuk masa depan perawatan pasien di negara ini."

"Kemitraan ini akan memberi dampak berkelanjutan pada sistem layanan kesehatan Indonesia, serta meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan kanker ataupun penyakit lainnya," kata Alfred.

Dalam kedua kunjungan itu, memungkinkan tim RAD-AID untuk mendalami sesi hands-on tentang cara mengoptimalkan pemeriksaan kedokteran nuklir dan mendiagnosis kasus-kasus yang kompleks.

Di RSCM/FKUI Jakarta, tempat diinstalnya pemindai PET/CT Siemens Healthineers Biograph Vision, fokusnya adalah pada pengintegrasian teknologi PET/CT ke dalam praktik onkologi.

Di RSHS/FK Unpad, program kunjungan berbentuk kuliah khusus tentang PET/CT non-FDG dalam onkologi diagnostik, yang mencakup area-area kritis seperti kanker kepala, leher, paru-paru, dan gastrointestinal. Sesi-sesi ini memungkinkan tenaga medis untuk menerapkan pengetahuan baru mereka secara langsung, menjembatani kesenjangan pengetahuan, dan meningkatkan hasil pasien di seluruh Indonesia.

CEO of RAD-AID International Dr Daniel J Mollura menambahkan keberhasilan program ini di Indonesia menunjukkan kekuatan kolaborasi global dalam mengatasi kritisnya kesenjangan dalam layanan kesehatan.

"Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Siemens Healthineers untuk menghadirkan teknologi dan keterampilan kedokteran nuklir canggih ke wilayah-wilayah paling membutuhkan layanan kesehatan. Ini langkah awal, dan kami berharap dapat melanjutkan misi kami untuk membangun infrastruktur layanan kesehatan berkelanjutan,” kata Daniel.

Ia juga berharap kolaborasi antara Siemens Healthineers dan RAD-AID International berpotensi besar bagi masa depan kualitas pelayanan medis di Indonesia.

"Seiring terus berkembangnya program ini, fokusnya akan meluas ke wilayah ASEAN lainnya, yang akhirnya mendorong keberlanjutan dalam bidang pelayanan kesehatan dan meningkatkan kapasitas kedokteran nuklir di seluruh Asia Tenggara," pungkas Daniel. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya