Peran Literasi Tradisional dan Literasi Digital di Era Modern

Nur Amalina
08/9/2024 15:20
Peran Literasi Tradisional dan Literasi Digital di Era Modern
Warga memilih buku untuk dibaca di perpustakaan umum di Kantor Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat di Kawaluyaan, Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Raisan Al Farisi)

DI tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia kini menyaksikan pergeseran yang pesat dalam cara kita berkomunikasi, belajar, dan menyampaikan informasi. 

Di satu sisi, literasi tradisional, yang berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis, telah menjadi landasan penting dalam pendidikan dan kehidupan manusia selama berabad-abad. 

Di sisi lain, literasi digital yang mencakup kemampuan memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari media digital telah muncul sebagai keterampilan yang semakin vital di era modern.

Baca juga : Ini Beda Literasi Tradisional dengan Literasi Digital

Dalam konteks global yang semakin terhubung, bagaimana kedua bentuk literasi ini memainkan peran penting? Bagaimana literasi tradisional dan digital dapat saling melengkapi untuk memberikan manfaat maksimal bagi individu dan masyarakat?

Tulisan ini akan membahas peran literasi tradisional dan literasi digital, serta relevansi keduanya di masa kini.

Literasi tradisional

Literasi tradisional melibatkan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan memahami informasi secara tekstual. Ini adalah fondasi penting bagi kehidupan manusia, yang memampukan kita untuk berkomunikasi secara efektif, mengembangkan pemikiran kritis, dan memahami dunia sekitar. 

Baca juga : Kemenag, BRIN, dan Most UNESCO Sinergi Perkuat Literasi Kebencanaan Berbasis Perpustakaan Masjid

Sejak awal peradaban, kemampuan membaca dan menulis dianggap sebagai kunci untuk mengakses pengetahuan, serta media utama untuk menyebarkan informasi.

Literasi tradisional melibatkan pemikiran kritis kemampuan untuk menganalisis dan menafsirkan informasi, serta menarik kesimpulan dari teks tertulis. 

Literasi ini menjadi dasar untuk memahami teks yang lebih kompleks seperti karya sastra, artikel ilmiah, hingga dokumen hukum. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan ini membantu seseorang dalam memutuskan langkah terbaik berdasarkan informasi yang mereka peroleh.

Baca juga : Peran Literasi Digital Dorong Peningkatan Human Capital kepada Pegawai PT PLN

Literasi digital

Sementara literasi tradisional tetap penting, literasi digital kini menjadi aspek krusial dalam masyarakat modern. 

Literasi digital merujuk pada kemampuan untuk mencari, mengakses, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari media digital. Ini mencakup pemahaman dasar tentang cara menggunakan perangkat digital seperti komputer, smartphone, hingga keterampilan dalam navigasi internet dan media sosial.

Dengan informasi yang begitu mudah diakses melalui internet, literasi digital memegang peran kunci dalam mengarahkan individu agar tidak terjebak dalam informasi palsu atau menyesatkan. 

Baca juga : Marak Penipuan Keuangan Digital, Pemerintah Diminta Siapkan Regulasi Adaptif dan Responsif

Dalam konteks ini, literasi digital kritis sangat penting, karena melibatkan kemampuan untuk memverifikasi informasi, memahami sumber, dan menilai keandalan konten yang ada di dunia maya.

Kolaborasi literasi tradisional dan digital

Meskipun tampak berbeda, literasi tradisional dan digital tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Di era digital, kemampuan membaca dan menulis secara tradisional tetap diperlukan, bahkan ketika berinteraksi dengan teknologi.

Misalnya, untuk membaca artikel online atau memanfaatkan sumber daya pendidikan berbasis internet, seseorang masih membutuhkan literasi dasar untuk memahami konten tersebut.

Literasi digital memungkinkan individu untuk mengakses informasi yang tidak terbatas, memberikan peluang untuk belajar dan berkembang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Tantangan muncul ketika akses ke literasi digital tidak merata. Di beberapa daerah, masih ada kesenjangan digital di mana orang tidak memiliki akses yang memadai ke internet atau perangkat teknologi. 

Hal ini menyoroti pentingnya literasi tradisional sebagai keterampilan yang tetap esensial, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan akses penuh ke teknologi digital.

Penting juga untuk diingat bahwa literasi digital memerlukan tingkat tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola dan berbagi informasi. 

Dalam hal ini, kolaborasi antara pemikiran kritis dari literasi tradisional dan kesadaran informasi dari literasi digital menjadi sangat penting untuk menghadapi arus informasi yang datang dari berbagai arah.

Peran literasi dalam pendidikan dan masyarakat

Baik literasi tradisional maupun literasi digital memiliki dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan. 

Siswa yang memiliki keterampilan literasi yang baik akan lebih mampu memahami materi pelajaran, berpikir kritis, serta berkomunikasi dengan baik. 

Literasi digital, di sisi lain, memungkinkan siswa untuk mengakses sumber belajar yang lebih luas, termasuk platform e-learning, video tutorial, dan komunitas belajar daring.

Dalam konteks masyarakat, literasi digital membuka pintu untuk partisipasi sosial yang lebih luas. Melalui platform digital, orang dapat berbicara tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi, serta berbagi perspektif mereka. 

Di sisi lain, literasi tradisional memberikan dasar bagi percakapan yang lebih terstruktur dan mendalam, yang dibutuhkan untuk diskusi yang konstruktif.

Literasi tradisional dan literasi digital merupakan dua aspek yang saling melengkapi dalam kehidupan modern. Keduanya memainkan peran penting dalam membentuk individu yang cerdas, kritis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. 

Meskipun teknologi semakin maju, literasi tradisional tetap relevan sebagai dasar untuk memahami informasi, sementara literasi digital membuka peluang baru untuk akses pengetahuan dan partisipasi global. Di masa depan, literasi yang kuat, baik secara tradisional maupun digital, akan menjadi kunci utama bagi kesuksesan dan keterlibatan aktif dalam masyarakat yang semakin terkoneksi. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya