Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia kini menyaksikan pergeseran yang pesat dalam cara kita berkomunikasi, belajar, dan menyampaikan informasi.
Di satu sisi, literasi tradisional, yang berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis, telah menjadi landasan penting dalam pendidikan dan kehidupan manusia selama berabad-abad.
Di sisi lain, literasi digital yang mencakup kemampuan memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari media digital telah muncul sebagai keterampilan yang semakin vital di era modern.
Baca juga : Ini Beda Literasi Tradisional dengan Literasi Digital
Dalam konteks global yang semakin terhubung, bagaimana kedua bentuk literasi ini memainkan peran penting? Bagaimana literasi tradisional dan digital dapat saling melengkapi untuk memberikan manfaat maksimal bagi individu dan masyarakat?
Tulisan ini akan membahas peran literasi tradisional dan literasi digital, serta relevansi keduanya di masa kini.
Literasi tradisional melibatkan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan memahami informasi secara tekstual. Ini adalah fondasi penting bagi kehidupan manusia, yang memampukan kita untuk berkomunikasi secara efektif, mengembangkan pemikiran kritis, dan memahami dunia sekitar.
Baca juga : Kemenag, BRIN, dan Most UNESCO Sinergi Perkuat Literasi Kebencanaan Berbasis Perpustakaan Masjid
Sejak awal peradaban, kemampuan membaca dan menulis dianggap sebagai kunci untuk mengakses pengetahuan, serta media utama untuk menyebarkan informasi.
Literasi tradisional melibatkan pemikiran kritis kemampuan untuk menganalisis dan menafsirkan informasi, serta menarik kesimpulan dari teks tertulis.
Literasi ini menjadi dasar untuk memahami teks yang lebih kompleks seperti karya sastra, artikel ilmiah, hingga dokumen hukum. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan ini membantu seseorang dalam memutuskan langkah terbaik berdasarkan informasi yang mereka peroleh.
Baca juga : Peran Literasi Digital Dorong Peningkatan Human Capital kepada Pegawai PT PLN
Sementara literasi tradisional tetap penting, literasi digital kini menjadi aspek krusial dalam masyarakat modern.
Literasi digital merujuk pada kemampuan untuk mencari, mengakses, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari media digital. Ini mencakup pemahaman dasar tentang cara menggunakan perangkat digital seperti komputer, smartphone, hingga keterampilan dalam navigasi internet dan media sosial.
Dengan informasi yang begitu mudah diakses melalui internet, literasi digital memegang peran kunci dalam mengarahkan individu agar tidak terjebak dalam informasi palsu atau menyesatkan.
Baca juga : Marak Penipuan Keuangan Digital, Pemerintah Diminta Siapkan Regulasi Adaptif dan Responsif
Dalam konteks ini, literasi digital kritis sangat penting, karena melibatkan kemampuan untuk memverifikasi informasi, memahami sumber, dan menilai keandalan konten yang ada di dunia maya.
Meskipun tampak berbeda, literasi tradisional dan digital tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Di era digital, kemampuan membaca dan menulis secara tradisional tetap diperlukan, bahkan ketika berinteraksi dengan teknologi.
Misalnya, untuk membaca artikel online atau memanfaatkan sumber daya pendidikan berbasis internet, seseorang masih membutuhkan literasi dasar untuk memahami konten tersebut.
Literasi digital memungkinkan individu untuk mengakses informasi yang tidak terbatas, memberikan peluang untuk belajar dan berkembang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Tantangan muncul ketika akses ke literasi digital tidak merata. Di beberapa daerah, masih ada kesenjangan digital di mana orang tidak memiliki akses yang memadai ke internet atau perangkat teknologi.
Hal ini menyoroti pentingnya literasi tradisional sebagai keterampilan yang tetap esensial, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan akses penuh ke teknologi digital.
Penting juga untuk diingat bahwa literasi digital memerlukan tingkat tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola dan berbagi informasi.
Dalam hal ini, kolaborasi antara pemikiran kritis dari literasi tradisional dan kesadaran informasi dari literasi digital menjadi sangat penting untuk menghadapi arus informasi yang datang dari berbagai arah.
Baik literasi tradisional maupun literasi digital memiliki dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan.
Siswa yang memiliki keterampilan literasi yang baik akan lebih mampu memahami materi pelajaran, berpikir kritis, serta berkomunikasi dengan baik.
Literasi digital, di sisi lain, memungkinkan siswa untuk mengakses sumber belajar yang lebih luas, termasuk platform e-learning, video tutorial, dan komunitas belajar daring.
Dalam konteks masyarakat, literasi digital membuka pintu untuk partisipasi sosial yang lebih luas. Melalui platform digital, orang dapat berbicara tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi, serta berbagi perspektif mereka.
Di sisi lain, literasi tradisional memberikan dasar bagi percakapan yang lebih terstruktur dan mendalam, yang dibutuhkan untuk diskusi yang konstruktif.
Literasi tradisional dan literasi digital merupakan dua aspek yang saling melengkapi dalam kehidupan modern. Keduanya memainkan peran penting dalam membentuk individu yang cerdas, kritis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Meskipun teknologi semakin maju, literasi tradisional tetap relevan sebagai dasar untuk memahami informasi, sementara literasi digital membuka peluang baru untuk akses pengetahuan dan partisipasi global. Di masa depan, literasi yang kuat, baik secara tradisional maupun digital, akan menjadi kunci utama bagi kesuksesan dan keterlibatan aktif dalam masyarakat yang semakin terkoneksi. (Z-1)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Literasi kini mencakup penguasaan keterampilan praktis dan kemampuan berpikir kritis yang penting untuk beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved