Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Memahami Tuberkulosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

 Gana Buana
05/8/2024 17:37
Memahami Tuberkulosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Penyebab penyakit Tuberkolosis(MI)

TUBERKOLOSIS (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyebar ke organ lain dalam tubuh.

Di Indonesia, TB masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang memerlukan perhatian serius. Berikut adalah penjelasan mengenai gejala, penyebab, pemeriksaan, dan pengobatan tuberkulosis.

Gejala Tuberkulosis

Gejala TB dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Gejala umum yang sering muncul meliputi:

Baca juga : Penemuan Kasus TB di Klinik Naik 4 Kali Lipat Dua Tahun Terakhir

  • Batuk yang Berlangsung Lebih dari 3 Minggu: Batuk berdahak atau berdarah adalah salah satu gejala khas TB paru.
  • Nyeri Dada: Nyeri saat bernapas atau batuk.
  • Kelelahan dan Lemah: Penderita TB sering merasa lelah dan lemah tanpa sebab yang jelas.
  • Demam dan Berkeringat di Malam Hari: Demam ringan yang sering muncul di malam hari disertai keringat malam.
  • Kehilangan Nafsu Makan dan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas.

Penyebab Tuberkulosis

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Orang yang menghirup bakteri TB ini dapat terinfeksi, terutama jika sistem kekebalan tubuh mereka lemah. Faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi TB meliputi:

  • Kontak Dekat dengan Penderita TB: Tinggal serumah atau bekerja dengan penderita TB.
  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Kondisi seperti HIV/AIDS, diabetes, atau penggunaan obat-obatan yang melemahkan kekebalan tubuh.
  • Lingkungan yang Tidak Sehat: Tinggal di daerah dengan sanitasi buruk dan kepadatan penduduk tinggi.

Pemeriksaan Tuberkulosis

Untuk mendiagnosis TB, beberapa pemeriksaan dapat dilakukan, antara lain:

Baca juga : Edukasi Masyarakat terkait TB secara Masif Harus Segera Dilakukan

  • Tes Kulit Tuberkulin (Mantoux Test): Suntikan tuberkulin di bawah kulit untuk melihat reaksi kekebalan tubuh terhadap bakteri TB.
  • Tes Darah: Pemeriksaan darah untuk mengukur respons kekebalan tubuh terhadap bakteri TB.
  • Rontgen Dada: Melihat kondisi paru-paru untuk mendeteksi adanya kerusakan atau infeksi.
  • Tes Dahak: Pengambilan sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium guna mendeteksi bakteri TB.

Pengobatan Tuberkulosis

Pengobatan TB memerlukan penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama, biasanya 6 hingga 9 bulan.

Regimen pengobatan standar meliputi beberapa jenis antibiotik yang harus diminum secara teratur. Beberapa hal penting dalam pengobatan TB adalah:

  • Kepatuhan Terhadap Pengobatan: Penderita TB harus mengikuti jadwal pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter untuk mencegah resistensi obat.
  • Pengawasan Medis Rutin: Penderita TB perlu melakukan kunjungan rutin ke fasilitas kesehatan untuk memonitor perkembangan penyakit dan respon terhadap pengobatan.
  • Dukungan Sosial dan Nutrisi: Nutrisi yang baik dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitar sangat penting untuk mempercepat pemulihan.

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang serius namun dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Mengenali gejala awal, memahami penyebab, melakukan pemeriksaan yang diperlukan, dan mengikuti pengobatan secara disiplin adalah kunci untuk mengatasi TB.

Dengan kesadaran dan penanganan yang tepat, kita dapat mencegah penyebaran TB dan membantu penderita TB untuk sembuh sepenuhnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya