Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HOARDING disorder merupakan kebiasan orang untuk menimbun atau mengumpulkan barang-barang apa saja, bahkan yang sudah tidak dipakai sekali pun. Hoarding disorder ini bukanlah suatu penyakit, melainkan perilaku yang menyerang atau mengganggu mental seseorang.
Akibatnya dari hoarding disorder ini bisa membuat lingkungan atau ruangan tempat pengidapnya berada menjadi penuh hingga sesak dengan banyaknya barang miliknya.
Ruangan apapun yang ditinggali oleh pengidap hoarding disorder ini, sepert kamar, rumah hingga ruang tamu sekali pun akan terlihat seperti gudang yang memiliki banyak tumpukan barang-barang.
Baca juga : Yuk Kenali 6 Tanda Penderita Hoarding Disorder atau Gangguan Penimbunan
Bukannya malas untuk membersihkan dan membereskan barang yang menumpuk, namun pengidap hoarding disorder memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda dari hal tersebut.
Lebih parahnya, hoarding disorder ini ternyata sulit untuk dicegah. Namun pengidapnya bisa diobati dengan cara melakukan kebiasaan baru dalam kehidupannya.
Karena hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental, maka perilakunya untuk tidak menyimpan barang-barang bekas atau tak terpakai itu akan sulit.
Baca juga : Viral! Pemilik Kos Gerebek Kamar Penghuni Kos yang Penuh Sampah, Diduga Mengidap Penyakit Hoarding Disorder
Bukan hanya dari faktor kebiasaan, namun pengidapnya memiliki rasa sayang dan pemikiran bahwa barang tersebut masih bisa atau layak dipakai dikemudian hari.
Namun alhasil barang bekas yang ditimbunnya malah menjadi menumpuk dan tidak terpakai sama sekali. Untuk mencegahnya pengidap hoarding disorder ini perlu menyadarinya terlebih dahulu.
Sebelum pengidapnya menimbung barang bekas, mereka perlu menyadari bahwa hal tersebut bisa berdampak buruk dan negatif untuknya dan ruangannya berada.
Baca juga : Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Mesin Motor yang Overheat
Dari timbunan barang tersebut tentunya bisa menimbulkan banyak penyakit dan virus, karena bakteri-bakteri yang ada pada barang tak terpakai itu.
Pengidap hoarding disorder ini pastinya akan merasa sulit untuk bisa melepas atau membuang barangnya. Bahkan dengan hal tersebut pengidapnya boleh datang ke dokter untuk memeriksa kesehatan mentalnya.
Dari dokter, pengidap hoarding disorder ini tentunya akan diberi saran dan cara pengobatannya untuk tidak melakukan hal-hal tersebut.
Baca juga : 6 Penyebab Motor Boros Bensin, ini Cara Mengatasinya
Untuk mengobati hoarding disorder, pengidapnya harus bisa melakukan hal di luar kebiasaan dan bertentangan dengan pemikirannya agar barang-barang yang tak terpakai bisa dirapihkan atau dibuang.
Selain itu cara lainnya juga bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan. Walaupun membutuhkan waktu lama namun gangguan mental penimbunan barang ini pun dapat disembuhkan.
Namun cara yang paling efektif bagi pengidap hoarding disorder ini perlu banyaknya komunikasi dengan orang lain atau keluarga. Lalu melakukan kebiasaan-kebiasaan positif untuk menyibukan pikiran dan diri.
Sebelum mereka menyadarinya, pengidap hoarding disorder ini biasanya akan mengalami gejala-gejalanya. Namun umumnya mereka tidak menyadari apa yang dialaminya itu.
Gejala yang tidak disadarinya ini nantinya akan menjadi dampak bukurk untuknya dan lingkungan tinggalnya. Pengidapnya akan mengumpulkan dan menyimpan banyak barang dalam ruangannya.
Gangguan mental yang mengakibatkan hoarding disorder ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bahkan dalam kehidupan si pengidapnya sekali pun.
Maka dari itu untuk penyebab hoarding disorder ini janganlah dianggap sepele. Jika kalian mengalami suatu hal pikirkanlah baik-baik secara matang.
Jika sudah berpikir sangat jauh maka kalian pun akan menjadi stres dan otak terbebani, sehingga bisa muncul hoarding disorder ini.
Pengalaman atau kejadian yang dialami oleh pengidap hoarding disorder biasanya berasal dari trauma yang dialaminya. Pada masa lalunnya bisa saja ada hal yang membuatnya menjadi hoarding disorder.
Lalu selanjutnya karena faktor genetik. Faktor ini adalah yang sangat positif kebenarannya. Walaupan tidak dialami oleh orang tua langsung, namun bisa saja saudara jauh hingga buyut kalian ada yang mengidap hoarding disorder.
Terakhir adalah gangguan otak. Gangguan otak ini sangatlah fatal, karena memori-memori yang sebelumnya bisa menjadikan pribadi pengidap hoarding disorder ini berubah. Bahkan pemikiran mereka pun bisa berubah. (Z-12)
Cara yang pertama, kalian harus menggunakan pakaian yang bersih dan nyaman.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Rasa stres dan banyaknya pikiran membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Siklus menstruasi kalian bisa saja menjadi lebih cepat atau telat.
Dampaknya, tak hanya terjadi dua kali dalam satu bulan saja, namun siklus menstruasi juga bisa lebih cepat atau lambat datangnya.
Pengobatan dengan cara ini biasa dilakukan untuk penderita kanker. Dengan menjalani keoterapi maka kanker atau benjolan tersebut bisa mengecil.
Cairan tersebut adalah bakteri yang berfungsi sebagai pelumas pada area intim perempuan. Namun, keputihan juga bisa terjadi dengan kondisi normal dan tidak.
Hoarding Disorder atau gangguang penimbunan adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki terlalu banyak barang dan menyimpannya secara tidak normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved