Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INSTITUT Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti berhasil meluluskan doktor pertama yakni Soemino Eko Saputro. Soemino yang pernah menjabat Direktur Jenderal Perkeretaapian pertama di Kementerian Perhubungan (2005-2007) sukses meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dengan kekhasan transportasi.
Gelar itu diraih setelah melalui Sidang Terbuka Ujian Promosi Doktor Manajemen Kekhasan Transportasi di Auditorium ITL Trisakti, Jakarta, Rabu (10/7). Pada sidang tersebut, dewan penguji memberinya nilai A.
Adapun judul disertasi yang dipaparkan Soemino adalah Analisis Perilaku Pengguna Transportasi Publik dan Penerapan Transit Oriented Development Sebagai Pemodelan Layanan Urban Transportasi Berbasis Kereta Api.
Baca juga : Widiastuti Sabet IPK 3,98 untuk Disertasi Bertema Komitmen Guru dalam Proses Pembelajaran
“Setelah memperhatikan nilai mata kuliah, kualifikasi ujian proposal, ujian tertutup dan ujian promosi doktor hari ini, Saudara dinyatakan telah berhasil menyelesaikan seluruh program studi sangat baik,” ujar pemimpin sidang yakni Dekan Fakultas Sistem Transportasi dan Logistik Trisakti Dr. Ir. L. Denny Siahaan, MsTr, APU.
Dalam paparannya, Soemino menjelaskan sejumlah hal, terutama mengenai konsep transit oriented development (TOD) sebagai suatu dukungan yang baik untuk memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan publik.
“Untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan publik, harus memperhatikan empat hal yaitu lebih murah, dapat menjangkau zona-zona, lebih cepat sampai tujuan, dan lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan,” katanya.
Baca juga : Perempuan Ini Doktor Termuda di Program Studi Manajemen Pendidikan UNJ
Menurutnya, TOD harus memiliki sistem transit andal, aman, nyaman, dengan kualitas pelayanan memuaskan, terpercaya dan mampu memberikan kesenangan atau kesukaan kepada pengguna jasa. Hal itu akan mengubah persepsi masyarakat untuk beralih ke angkutan publik dan meningkatkan loyalitas pengguna angkutan publik.
Soemino meraih gelar doktor di usia 77 tahun. Selain pernah menjadi Dirjen Perkeretaapian pertama, ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, antara lain Direktur Utama Perusahaan Umum Kereta Api (1995-1998), Kepala Pusat Transportasi Multimoda Bidang Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan (2001-2003), hingga Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi (2003-2005).
Setelah pensiun pada 2007, tugas-tugas yang diemban antara lain Staf Khusus Menteri Perhubungan tentang Perkeretaapian, Komisaris Utama PT Inka. Sejak 2018 sampai sekarang ia menjabat Kepala Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan dengan kekhasan perkeretaapian di ITL Trisakti.
Baca juga : Diterpa Isu Harun Masiku, Hasto Kristiyanto Pilih Fokus Selesaikan Disertasi Teori Pelembagaan Partai
“Dalam mengikuti studi S3 ini saya merasakan sesuatu yang luar biasa. Saya lebih dari 40 tahun bergerak di bidang praktisi, baik sebagai operator maupun regulator,” katanya dia.
“Begitu saya masuk perguruan tinggi dan mendapatkan kesempatan studi S3 saya merasa selama saya bertugas dalam operasional tidak pernah mempunyai kemampuan atau waktu belajar menambah ilmu. Membaca buku pun susah banget karena waktu kita habis untuk operasional,” tambahnya.
Ia pun selalu menekankan kepada para praktisi perkeretaapian bahwa jika mempunyai waktu dan kesempatan, silakan ambil pendidikan yang lebih tinggi lagi. “Karena itu manfaatnya luar biasa, baik untuk pelaksanaan di lapangan maupun untuk pengembangan kita sendiri,” pungkasnya. (Z-8)
Berdasarkan keputusan Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAMTEK) No. 0338/SK/LAM Teknik/AS/VIII/2024 program studi Transportasi meraih peringkat akreditasi Baik Sekali.
Polisi juga menyita 43 unit kendaraan dari lokasi, seperti sepeda motor dan mobil.
Jika potensi ini dikelola baik, maka akan menjadi modal penting menuju Indonesia Emas 2045 dan Indonesia naik peringkat menjadi negara maju.
IP Trisakti terus mengembangkan kerja sama dengan negara yang sudah mapan sektor pariwisatanya untuk menyerap ilmu dan dikembangkan di Tanah Air dengan dukungan fasilitas memadai.
Program studi dan lulusan di bidang pariwisata sangat penting untuk mendukung perekonomian dan pembangunan Indonesia.
Pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif pariwisata sekaligus memaksimalkan manfaatnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved