Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu. Bibit siklon ini diperkirakan akan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan, memicu cuaca ekstrem.
"Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (4/4).
Dwikorita menekankan bahwa cuaca ekstrem dapat menyebabkan kerugian baik secara materi maupun immateriil, serta berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi. Terutama karena fenomena ini terjadi menjelang arus mudik, BMKG secara khusus mengimbau pemudik untuk memantau informasi cuaca dengan aktif sebelum melakukan perjalanan.
Baca juga : Tips Aman dan Nyaman saat Mudik Lebaran 2024
"Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," tambahnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa Bibit Siklon Tropis 96S memiliki kecenderungan untuk menguat dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, sistem ini juga berpotensi memberikan dampak cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kedua, potensi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dan ketiga, gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di beberapa wilayah seperti Samudera Hindia selatan NTB, Samudera Hindia selatan NTT, dan Laut Sawu bagian selatan.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan bahwa secara umum, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diperkirakan akan menyebabkan potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di beberapa wilayah Indonesia hingga 11 April 2024. Adapun wilayah-wilayah yang berpotensi terkena dampak cuaca tersebut adalah:
Sumatra Barat |
Jambi |
Bengkulu |
Kepulauan Bangka Belitung |
Sumatra Selatan |
Lampung |
Banten |
Jawa Barat |
Jawa Tengah |
Daerah Istimewa Yogyakarta |
Jawa Timur |
Bali |
Nusa Tenggara Barat |
Nusa Tenggara Timur |
Kalimantan Barat |
Kalimantan Tengah |
Kalimantan Timur |
Kalimantan Utara |
Kalimantan Selatan |
Sulawesi Utara |
Sulawesi Barat |
Sulawesi Tengah |
Sulawesi Selatan |
Sulawesi Tenggara |
Maluku Utara |
Maluku |
Papua Barat |
Papua |
Aceh |
Sumatra Utara |
Sumatra Barat |
Riau |
Kepulauan Riau |
Jambi |
Kepulauan Bangka Belitung |
Sumatra Selatan |
Bengkulu |
Jawa Timur |
Bali |
Nusa Tenggara Barat |
Nusa Tenggara Timur |
Kalimantan Barat |
Kalimantan Tengah |
Kalimantan Timur |
Kalimantan Utara |
Kalimantan Selatan |
Sulawesi Utara |
Gorontalo |
Sulawesi Barat |
Sulawesi Tengah |
Sulawesi Selatan |
Sulawesi Tenggara |
Maluku Utara |
Maluku |
Papua Barat |
Papua |
Meskipun demikian, BMKG meminta agar masyarakat tidak panik terkait informasi ini, namun tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem selama periode awal libur lebaran tahun 2024. Informasi cuaca yang lebih akurat dapat diperoleh melalui aplikasi InfoBMKG yang memberikan pembaruan setiap 3 jam. (Z-10)
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG merilis prakiraan cuaca Sabtu, 12 Juli 2025 dengan peringatan cuaca ekstrem, hujan lebat, hingga potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia. Simak selengkapnya!
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
BMKG merilis prakiraan cuaca 8 Juli 2025 yang mencakup potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved