Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu. Bibit siklon ini diperkirakan akan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan, memicu cuaca ekstrem.
"Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (4/4).
Dwikorita menekankan bahwa cuaca ekstrem dapat menyebabkan kerugian baik secara materi maupun immateriil, serta berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi. Terutama karena fenomena ini terjadi menjelang arus mudik, BMKG secara khusus mengimbau pemudik untuk memantau informasi cuaca dengan aktif sebelum melakukan perjalanan.
Baca juga : Tips Aman dan Nyaman saat Mudik Lebaran 2024
"Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," tambahnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa Bibit Siklon Tropis 96S memiliki kecenderungan untuk menguat dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, sistem ini juga berpotensi memberikan dampak cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kedua, potensi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dan ketiga, gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di beberapa wilayah seperti Samudera Hindia selatan NTB, Samudera Hindia selatan NTT, dan Laut Sawu bagian selatan.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan bahwa secara umum, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diperkirakan akan menyebabkan potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di beberapa wilayah Indonesia hingga 11 April 2024. Adapun wilayah-wilayah yang berpotensi terkena dampak cuaca tersebut adalah:
Sumatra Barat |
Jambi |
Bengkulu |
Kepulauan Bangka Belitung |
Sumatra Selatan |
Lampung |
Banten |
Jawa Barat |
Jawa Tengah |
Daerah Istimewa Yogyakarta |
Jawa Timur |
Bali |
Nusa Tenggara Barat |
Nusa Tenggara Timur |
Kalimantan Barat |
Kalimantan Tengah |
Kalimantan Timur |
Kalimantan Utara |
Kalimantan Selatan |
Sulawesi Utara |
Sulawesi Barat |
Sulawesi Tengah |
Sulawesi Selatan |
Sulawesi Tenggara |
Maluku Utara |
Maluku |
Papua Barat |
Papua |
Aceh |
Sumatra Utara |
Sumatra Barat |
Riau |
Kepulauan Riau |
Jambi |
Kepulauan Bangka Belitung |
Sumatra Selatan |
Bengkulu |
Jawa Timur |
Bali |
Nusa Tenggara Barat |
Nusa Tenggara Timur |
Kalimantan Barat |
Kalimantan Tengah |
Kalimantan Timur |
Kalimantan Utara |
Kalimantan Selatan |
Sulawesi Utara |
Gorontalo |
Sulawesi Barat |
Sulawesi Tengah |
Sulawesi Selatan |
Sulawesi Tenggara |
Maluku Utara |
Maluku |
Papua Barat |
Papua |
Meskipun demikian, BMKG meminta agar masyarakat tidak panik terkait informasi ini, namun tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem selama periode awal libur lebaran tahun 2024. Informasi cuaca yang lebih akurat dapat diperoleh melalui aplikasi InfoBMKG yang memberikan pembaruan setiap 3 jam. (Z-10)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 31 Juli 2025. Cuaca cerah akan mendominasi kawasan ibu kota.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, terutama saat kecepatan angin di atas 15 knot cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Cuaca panas ekstrem yang melanda Jepang dalam beberapa pekan terakhir membawa dampak yang serius.
Air laut pasang (rob) juga masih berlangsung di perairan utara sekitar pukul 11.00-15.00 WIB, hal ini berdampak terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved