Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
SEBAGAI negara dengan keanekaragaman hayati kedua terbesar di dunia, Indonesia terus mengembangkan berbagai penemuan terkait spesies baru melalui ilmu taksonomi yang melibatkan para ahli dan peneliti. Jika dilihat dari bentang alam, kepulauan Indonesia membentuk bioregion yang dapat dipisahkan antara biogeografi flora-fauna Asia dan Australasia. Lebih jauh, terbentuklah Garis Wallacea, Weber, dan Lydekker yang memengaruhi jenis kekayaan keanekaragaman hayati.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2023 menemukan 49 jenis taksa baru, mulai dari jenis flora, fauna, hingga mikroorganisme. Penemuan spesies baru tersebut merupakan usaha mengeksplorasi dan mengenali potensi dari keanegarahaman hayati. Penemuan fauna mendominasi dengan jumlah 1 marga, 38 spesies, dan 2 subspesies. Sisanya, flora 7 spesies dan mikroorganisme 1 spesies.
"Jenis taksonom yang terbanyak masih didominasi oleh jenis fauna karena masih lebih aktif, kedua diikuti dengan jenis flora, dan terakhir jenis mikroorganisme. Untuk flora ada sekitar 7 spesies, 41 jenis fauna, dan 1 jenis mikroorganisme," ujar Kepala Pusat Riset Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Bayu Adjie saat ditemui Media Indonesia di Jakarta pada Rabu (28/2).
Baca juga : 85% Spesies Baru Ditemukan di Papua, BRIN: Masih Banyak yang Belum Dieksplorasi
Sementara untuk lokasi penemuan taksa spesies baru lebih banyak ditemui di Kepulauan Natuna dan Kepulauan Wallacea yang terdiri dari kawasan Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Sementara Kalimantan masih minim penemuan lantaran masih sedikit penelitian yang dilakukan.
"Jenisnya ada fauna keong, kepiting, kupu-kupu, tawon, lebah, lalat, tikus, serangga, dan lainnya. Kami juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak luar negeri seperti Oxford, Leiden, hingga berbagai lembaga univeristas di Jerman. Kami juga bekerja sama dengan komunitas masyarakat setempat untuk mengenali jenis taksonomi agar jauh lebih mudah," jelasnya.
Pada 2023 dan selanjutnya, program penemuan baru taksa menjadi fokus bagi BRIN dengan pengucuran dana dari Bapennas yang semakin besar senilai Rp10 miliar. Selain itu, BRIN akan memanfaatkan dana riset RIM ekspredisi untuk mengeksplorasi penelitian taksonomi baru di wilayah Kalimantan. (Z-2)
AHLI Geologi Bumi - Paleoseismolog BRIN mengatakan gempa bumi Poso yang terjadi pada 17 Agustus 2025 yang berada dekat di Sesar Tokararu menyisakan banyak pertanyaan.
Radar ini dapat meningkatkan akurasi pelacakan melalui interferometri domain dan frekuensi, serta dapat difungsikan sebagai Multistatic Lateration Radar (MLR).
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang distorsi ekonomi dinilai merupakan realita yang ada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Pelajari pengertian flora, klasifikasi, dan persebarannya di Indonesia. Temukan keanekaragaman tumbuhan di nusantara!
Ini tujuh cara kreatif untuk merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian flora dan fauna.
Dalam rangka merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa, artikel ini mengajak pembaca mengunjungi tempat-tempat wisata yang berfokus pada pelestarian puspa khas Indonesia.
Indonesia memiliki kekayaan flora yang beragam dan unik. Flora-flora khas ini tidak hanya indah, tetapi juga penting bagi ekosistem.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap 5 November untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran flora dan fauna dalam ekosistem Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Nurkanto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved