Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Yasonna Tularkan Inspirasi Anak Desa Melalui Buku di Banten

Mediaindonesia.com
26/10/2023 21:27
Yasonna Tularkan Inspirasi Anak Desa Melalui Buku di Banten
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly (ketiga dari kanan).(Ist)

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly ternyata memiliki pengalaman hidup yang  unik saat masih kecil. Pria kelahiran, 27 Mei 1953 ini merupakan anak kolong yang sudah terbiasa menjalani hidup sederhana. Dia adalah putra seorang polisi yang sederhana.

Baca juga : Usai Tahun Merek, DJKI Songsong Indikasi Geografis

"Kehadiran saya di sini, sebenarnya untuk berjumpa dengan Anda semua serta membagikan pengalaman hidup saya yang tertuang dalam buku Biografi yang berjudul: "Anak Kolong Menjemput Mimpi," ungkap Yasonna pada kegiatan bertajuk  “Satu Jam Bersama Menteri Hukum dan HAM : Anak Kolong Menjemput Mimpi” di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten, Kamis (26/10).

Dia mengungkapkan, acara bedah buku biografinya tersebut sekaligus menandai usianya yang  ke-70 pada 23 Mei lalu. Usia yang cukup untuk mengambil banyak hikmah dari perjalanan kehidupan. "Dari judul tadi, Anda sekalian pasti sudah mengira bahwa saya anak polisi yang lazim dijuluki anak kolong. Tidak salah anggapan itu, memang saya anak seorang polisi, tapi soal anak kolong, saya memang lebih sering tidur di kolong.  Entah itu kolong meja, kolong bangku dan paling sering kolong tempat tidur," tuturnya.

Dia mengatakan, kebiasaannya tidur di kolong tersebut bukan disengaja, tetapi karena kondisi  rumah orang tuanya yang sangat kecil. "Ini bukan disengaja, karena memang banyak tamu, banyak saudara dan siapapun datang ke rumah kami. Padahal rumah kami kecil, maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga. Saya menghabiskan masa kecil saya di Sibolga tapi saya lahir di Sorkam, sebuah dusun yang letaknya dekat dengan Sibolga," ujarnya.

Yasonna mengungkapkan, kendati dirinya anak kampung, namun dia memiliki cita-cita yang sangat tinggi.  "Jadi, saya ini anak kampung, tapi saya bercita-cita tinggi, seperti Bung Karno pernah mengatakan: “Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang bintang," ungkapnya.

Yasonna mengatakan, dirinya diizinkan Tuhan untuk mendapat pengalaman menjadi anak sederhana, yang menempuh Pendidikan tinggi hingga strata tiga (S3), menjadi aktivis mahasiswa di bangku kuliah, kemudian ditugaskan menjadi dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Nommensen, menjadi politisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan terakhir menjadi birokrat sebagai menteri.

Semua pengalaman yang sangat berwarna ini, dijalaninya  dengan rasa syukur sebagai perintah Tuhan yang suci, agar terus berusaha memanfaatkan potensi diri yang diberikan Tuhan untuk kebaikan, memberi manfaat pada masyarakat. "Jika kita bawa nama Tuhan dalam setiap langkah dan pekerjaan kita, maka kita akan selalu berpikir tentang kebaikan, menghindari keburukan, dan yang terpenting kita akan merasa selalu dilindungi dan ditolong Tuhan," tuturnya. (B-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya