Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
WAKIL Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbanyak psikolog untuk layanan kesehatan mental di tingkatan Puskesmas. Langkah itu menurut dia sangat penting karena persoalan kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh, sedangkan rasio tenaga psikolog dan psikiater masih tidak imbang dengan jumlah penduduk.
"Selain dokter, perlu diperbanyak penempatan psikolog ke Puskesmas-Puskesmas agar masyarakat mudah menjangkau pertolongan," kata Kurniasih di Jakarta, Selasa (17/10).
Hal itu disampaikan Kurniasih menanggapi tingginya angka kasus dugaan bunuh diri di Indonesia, yang menunjukkan tren peningkatan. Pada periode Januari-Juni 2023, Polri melaporkan bahwa terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar 36,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 sebanyak 486 kasus.
Baca juga: Stres di Lingkungan Kerja Memengaruhi Kesehatan Mental dan Turunkan Produktivitas
Kurniasih menilai krisis kesehatan mental adalah permasalahan serius yang mempengaruhi banyak individu, keluarga, dan masyarakat. Kurniasih mendorong pentingnya orang yang mengalami krisis kesehatan mental bisa mencari bantuan yang tepat dan juga mudah.
Salah satunya kata dia, dengan memperbanyak tenaga psikolog yang bertugas di Puskesmas. Selain itu kapasitas Guru Bimbingan Konseling (BK) juga perlu ditingkatkan untuk membantu para siswa yang mengalami krisis kesehatan mental.
Selain itu menurut dia, bantuan pertolongan krisis kesehatan mental secara online bisa diperluas kanalnya. Jika saat ini sudah marak telemedicine bekerja sama dengan banyak platform swasta, telekonseling juga bisa digalakkan untuk membantu masyarakat lebih mudah menjangkau tenaga psikolog profesional.
Baca juga: Satu Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta
"Permudah publik untuk menjangkau, misalnya lewat pembuatan telekonseling dengan memperbanyak jalurnya. Bisa bekerja sama dengan rumah sakit dan universitas, utamanya yang memiliki Fakultas Psikologi," harap Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II itu.
Kurniasih meminta agar krisis kesehatan mental dijauhkan dari stigma negatif. Banyak kasus gangguan kejiawan masih dianggap aib, sehingga di banyak daerah justru dilakukan tindakan pasung.
"Selain menyediakan dukungan, kita juga harus menghilangkan stigma terhadap persoalan kesehatan mental ini. Ini keprihatinan kita semua, karena berita yang banyak hari ini, justru yang melakukan tindakan bunuh diri adalah yang berusia muda sampai anak-anak," katanya menegaskan. (RO/S-3)
Meskipun di masa depan ada rencana program makan gratis, KD mengatakan, masyarakat juga berhak tahu apakah nilai nutrisi dari makanan tersebut sudah mencukupi kebutuhan anak-anak.
Masyarakat harus lebih teliti dalam memilih pinjol, disamping memastikan pinjol tersebut legal dan sudah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Remaja berperan sebagai pemutus stunting melalui program pencegahan stunting dari hulu, dengan memperbaiki derajat gizi, tidak terburu-buru nikah, dan menghindari perilaku berisiko.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian covid-19 bertambah sebanyak 35 sampai 40 kasus.
Komisi IX DPR RI telah meluncurkan Koalisi Bersama (Kobar) untuk melawan dengue pada September lalu dengan mengajak kaukus kesehatan.
Perilaku menyimpang tidak semata-mata merupakan bentuk kenakalan, melainkan "sinyal" dari ketidakseimbangan dalam ekosistem kehidupan anak.
Meskipun pertanyaan soal kapan hamil terlihat sederhana, tetapi tidak bisa dipungkiri ada beberapa perempuan yang tersinggung. Ini cara menanggapinya menurut psikolog.
Orang yang melakukan flexing biasanya ingin terlihat sukses dari apa yang dia miliki untuk membangun citra orang terhadap dirinya atau agar dia mendapat pengakuan dari komunitasnya.
SEJUMLAH anak tampak kerap memegang genital atau alat kelaminnya sehingga tak jarang orangtua merasa khawatir melihat kebiasaan tersebut. Ini penyebabnya kata psikolog.
Tawuran merupakan suatu pelampiasan yang dilakukan remaja karena kurangnya kegiatan yang bermakna pada keseharian mereka.
Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia Teresa Indira Andani mengatakan sebaiknya anak diberikan bimbingan dari orangtua soal manfaat dan risiko media sosial ketimbang melarangnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved