Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BANJIR yang sempat merendam beberapa wilayah Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara, telah surut. Insiden ini melanda sejumlah desa di empat kecamatan.
Sebanyak 2.929 KK atau 4.089 jiwa terdampak banjir yang melanda Kota Gunungsitoli pada 30 Agustus 2023, pukul 16.45 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Sitoli melaporkan lokasi kejadian banjir dan tanah longsor terjadi di empat Kecamatan yaitu Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kecamatan Gunungsitoli Selatan.
“Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi lahan seluas 219 hektar. BPBD setempat menyebutkan adanya kerusakan pada dua jembatan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (2/9).
Baca juga: Kebakaran Lahan Seluas 20 Hektare di Penajam Paser Utara Berhasil Dipadamkan
Hujan lebat yang mengguyur kawasan Gunungsitoli tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga insiden tanah longsor. Tampak beberapa titik tebih megnalami longsor, namun tidak ada laporan adanya kerusakan atau pun korban jiwa.
Sebelumnya diberitakan hujan lebat yang mengguyur Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara, hingga menyebabkan debit air sejumlah sungai di kawasan itu meluap. Kondisi ini mengakibatkan banjir pada 30 Agustus 2023 lalu. Debit air sungai yang meluap di antaranya Sungai Nou, Sungai Boyo, Sungai Idanoi, Sungai Afia, dan Sungai Gido Sebua.
Baca juga: Atasi Kekeringan Cadangan Air Bersih Semarang Kian Menipis
Saat terjadi banjir petugas BPBD melakukan evakuasi warga yang terjebak, terutama lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Petugas mengimbau warga melalui perangkat desa untuk menyelamatkan berkas atau surat atau barang yang penting.
Sementara itu, berdasarkan hasil prakiraan cuaca menunjukkan hingga besok, wilayah Kota Gunung Sitoli masih berpotensi hujan.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siap siaga dan waspada menghadapi potensi bahaya banjir. Sumber daya pemerintah daerah diharapkan siaga untuk melakukan upaya-upaya tanggap darurat, seperti evakuasi atau pun pengaktifan tempat pengungsian sementara,” pungkasnya. (Z-3)
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
PEMERINTAH Kota Tangerang terus mengupayakan penanganan banjir, khususnya di wilayah Pinang dan sekitarnya, dengan menggencarkan normalisasi drainase.
17 lokasi yang dijadikan warga sebagai tempat mengungsi baik di aula kantor kelurahan, tempat ibadah, hingga sarana pendidikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved