Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DORONG kemudahan akses rapor pendidikan bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional di setiap jenjang pembelajaran.
"Ketika dunia global menyediakan kanal kebaruan dalam pendidikan dengan prinsip inklusif, kita masih berhadapan dengan persoalan fundamental terkait kemudahan akses pada sumber daya pendidikan yang semestinya menjadi bagian proses memanusiakan manusia dalam segala aspek kehidupan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat yang juga anggota Komisi X DPR secara daring dalam Workshop Pendidikan bertema Memanfaatkan Rapor Pendidikan Indonesia untuk Perbaikan Pembelajaran, yang diselenggarakan Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah bersama Komisi X DPR, di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (31/8).
Hadir pada acara itu Drs. Purwadi Sutanto, M.Si.(Widyaprada Ahli Utama Direktorat SMA Kemendikbudristek RI), Dr. Juandanilsyah, S.E., M.A (Analis Kabijakan Ahli Madya Kapokja Publikasi, Komunikasi dan Advokasi Kebijakan, Kemendikbudristek RI), Harjuna Widada,S.H (Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus), Drs. Mas'ud (Anggota DPRD Kab.Kudus Fraksi NasDem) dan H.Muhtamat, M.H (Anggota DPRD Kudus Fraksi NasDem). Selain itu hadir Kepala Sekolah SMA, SMK, Madrasah Aliyah dari Kabupaten Kudus sebagai peserta.
Baca juga: Asesmen Pendidikan Nasional Bagian Upaya Membangun Karakter Anak Bangsa
Menurut Lestari, kemudahan informasi melalui publikasi atas hasil asesmen berupa rapor pendidikan membuat semua elemen pendidikan bisa ikut terlibat dalam upaya perbaikan proses pembelajaran. Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan saat pandemi seluruh sumber daya pendidikan nasional dipaksa menemukan cara baru agar proses pendidikan tetap berjalan.
Tidak bisa dipungkiri, ujar Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah, terjadi learning loss dalam upaya beradaptasi dengan cara pembelajaran di masa pandemi. Rapor pendidikan sebagai salah satu bentuk evaluasi yang menyeluruh pada setiap jenjang pembelajaran, menurut Rerie, merupakan bagian penting untuk menjawab berbagai tantangan dalam kondisi yang sarat perubahan saat ini.
Baca juga: Rerie: Jangan Ada Lempar Tanggung Jawab soal Masalah Polusi
Kemampuan bernalar, berargumentasi, membaca, menulis, dan berhitung dan penguatan karakter peserta didik, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus menjadi capaian proses pembelajaran untuk mencetak profil Pelajar Pancasila seperti yang digariskan dalam tujuan penerapan sistem pendidikan nasional. "Kita semua harus dapat mengambil pembelajaran dengan memanfaatkan rapor pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran. Karena dalam pendidikan yang belajar itu bukan hanya siswa, tetapi semua yang terlibat dalam proses pembelajaran di dalamnya," tegas Rerie. (Z-2)
UPAYA pencegahan tindak kekerasan di lingkungan pendidikan melalui sebuah kebijakan harus dibarengi pemahaman dan kemampuan semua pihak.
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
PENINGKATAN literasi peserta didik di sejumlah sektor harus didukung konsistensi kebijakan dan political will semua pihak terkait.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved