Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Diana Laila Ramatillah Guru Besar Pertama di Kampus UTA ’45 Jakarta

Media Indonesia
29/6/2023 13:34
Diana Laila Ramatillah Guru Besar Pertama di Kampus UTA ’45 Jakarta
Profesor Apt. Diana Laila Ramatillah, S.Farm, M.Farm, Ph.D ( tengah) menerima SK pengangkatan Guru Besar(DOK IST)

DOSEN  Tetap Fakultas Farmasi yang juga Wakil Rektor I bidang Akademik,  Apt. Diana Laila Ramatillah, S.Farm, M.Farm, Ph.D diangkat sebagai Guru Besar bersama 7 Guru Besar lainnya dari beberapa PTS di Jakarta, setelah menerima Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen sebagai Profesor dari Kemendikbudristekdikti tertanggal 12 Juni 2023.

Diana Laila Ramatillah adalah Guru Besar pertama dimiliki oleh Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ’45 Jakarta) dan kini bergelar Profesor.

Prof Diana Laila Ramatillah dalam keterangan tertulis, Kamis (29/6) mengaku tidak mudah meraih gelar Profesor karena banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara lain sudah 10 tahun menjadi dosen. Ia menekuni di dunia akademisi di kampus UTA ’45 Jakarta sejak jadi dosen kemudian menjadi Lektor Kepala, Kaprodi. Dekan hingga Wakil Rektor I. Dan pada 22 Juni 2023 dikukuhkan sebagai Guru Besar oleh Kemendikbudristekdikti.

Kemudian membuat publikasi ilmiah  baik di dalam maupun luar negeri, serta jenjang karier dimulai sebagai dosen minimal 10 tahun.

"Guru Besar itu mengumpulkan publikasi yang begitu banyak yaitu 40 publikasi. Sebetulnya hampir 250 publikasi sejak awal masuk menjadi dosen baik publikasi penelitian maupun pengabdian, dan 2 kali di World Class Professor," kata Prof Diana Ramatillah.

Gelar Profesor resmi disandang Prof Diana Ramatillah sejak 19 Juni 2023 dengan diterbitkanya SK, walaupun Pengesahan Guru Besar sudah sejak 15 Mei 2023 dan ditandatangani Dirjen Dikti.

Prof Diana Ramatillah merupakan Guru Besar pertama dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta di era kepemimpinan Rudyono Darsono Rudyono Darsono adalah pemilik kampus UTA ’45 Jakarta yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta UTA'45.

baca juga: Ubhara Jaya Tegaskan Komitmen Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika di Kampus

Setelah sukses membuka S2 Farmasi dan kerja sama internasional, impian Prof Diana Laila Ramatillah adalah mau mendirikan S3 Farmasi di UTA ’45 Jakarta. "Kita sedang persiapkan untuk menjadi Kampus Unggul. Setiap Fakultas harus ada Profesor. Setiap Prodi harus ada Lektor Kepala," ungkapnya.

Plt Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Dr. Lukman, S.T, M.Hum mengatakan bahwa penyerahan SK merupakan sebuah perjalanan panjang bagi para Guru Besar.

"Ada yang mencapai secara singkat, ada yang panjang sekali dan berdarah-darah. Ini terkait publikasi ilmiah, penelitian dan lain-lainnya. Sehingga kami sangat berharap dengan panjangnya proses dan lain-lainnya. Bisa menjadi kebanggaan penerima dan juga kebanggaan LLDikti wilayah III ini," ujarnya.

Menurut Lukman, perguruan tinggi menjadi sebuah kampus unggul merupakan standar nasional paling tinggi dan pondasinya adalah SDM. Salah satunya adalah Guru Besar. Satu Prodi minimal satu Guru Besar.

Lukman juga mengatakan saat ini terdapat 353.892 dosen dan 6.793 Guru Besar. Dari total Guru Besar tersebut 340 Guru Besar berasal dari LLDikti Wilayah III. "Jadi setidaknya ada 5% Guru Besar berasal dari LLDikti Wilayah III," kata Lukman. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik