Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TRANSISI Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan menjadi fokus utama dari program Merdeka Belajar Episode ke-24, yang akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2023/2024.
Didasarkan pada miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan anak usia dini dan SD, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerapkan sejumlah kebijakan.
Pertama, menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik. Kedua, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD dan SD).
Baca juga: Penghapusan Tes Calistung Masuk SD Untuk Hasilkan Transisi Pendidikan yang Menyenangkan
Ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak, yang sudah dapat dilakukan sejak anak berada di PAUD hingga ia berada di SD kelas awal.
Pada prinsipnya, kemampuan fondasi adalah kemampuan dasar atau inti yang penting dimiliki anak usia dini yang akan menjadi modal agar mereka siap memasuki tahapan pendidikan dasar.
Enam Kemampuan Fondasi Penting dari Anak
Kemendikbudristek menekankan enam kemampuan fondasi yang penting dimiliki anak, yaitu: a) mengenal nilai agama dan budi pekerti; b) keterampilan sosial dan bahasa; c) kematangan emosi; d) kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar; e) pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri; f) pemaknaan terhadap belajar yang positif.
Baca juga: Setelah Hapus Syarat Calistung, Kemendikbud Mesti Perbaiki Buku Teks SD
Orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan kemampuan fondasi ini, mengingat waktu anak usia dini sebagian besar berada di lingkungan keluarga, bukan di satuan pendidik.
Untuk mendorong penguatan kemampuan fondasi tersebut, berikut adalah sejumlah hal yang dapat dilakukan:
1. Menjadi contoh positif di dalam perilaku sehari hari
Dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk beribadah bersama, bukan hanya menyuruh, juga dengan berkata-kata yang baik walau mungkin berada pada situasi yang tidak menyenangkan. Anak usia dini memiliki pola pikir konkrit, ia pun peniru ulung, anak belajar dari apa yang dia lihat dan lakukan.
2. Melatih kemandian anak dalam kegiatan sehari hari di rumah atau perawatan diri
Sr Early Childhood Education and Development (ECED) Specialist Tanoto Foundation Fitriana Herarti menjelaskan bahwa melatih kemandirian anak dapat dimulai dari aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Tes Calistung Masuk SD Masih Marak, P2G: Minim Pengawasan dan tidak Ada Sanksi
“Ketika makan bersama, anak belajar makan sendiri tanpa disuapi, damping anak untuk mandi sendiri bukan dimandikan, juga latih dia memakai baju, sepatu atau sandal sendiri. Latihan kemandirian ini sekaligus menguatkan berbagai kemampuan motorik anak, khususnya motorik halus, yang pada waktunya nanti akan mendukung kemampuannya untuk menulis,” ujar Fitriana.
3. Mendorong anak mengenal beragam emosi
“Contohnya saat anak merasa sedih, validasi perasaannya dengan menyampaikan “Adik sedih ya karena mobilnya rusak?”, daripada mengatakan “Kamu sih gak hati-hati, rusak deh mainanmu”,” jelas Fitriana.
Ia menambahkan bawah melatih anak mengenal beragam emosi akan mendukung kemampuannya dalam bersosialisasi dan mengelola ekspresi emosi pada berbagai situasi yang mungkin akan dihadapi anak di sekolah ataupun lingkungan sosial lainnya.
4. Mengikutsertakan anak dalam berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang dan anak lain
Pergi bersamanya ke taman bermain, berkunjung ke calon sekolah baru ataupun ke rumah saudara bisa menjadi alternatif. Kegiatan tersebut akan mendorong kemampuan sosial anak, dan membuat mereka terbiasa dengan banyak lingkungan yang berbeda selain di rumah dan satuan PAUD.
5. Bermain bersama anak sesering mungkin
“Bagi anak usia dini, bermain adalah belajar yang mendukung kematangan kognitif anak. Semua barang yang ada di rumah bisa menjadi alat main bagi anak," jelas Fitri.
Baca juga: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
Misalnya, bantal dan guling bisa dipakai membuat menara atau benteng, peralatan kebersihan rumah seperti sapu atau kemoceng bisa menjadi alat bantu bernyanyi, peralatan makan juga bisa dipakai untuk mengenalkan bentuk dan ukuran (besar-kecil).
"Bahkan bumbu masak pun dapat menjadi alat untuk mengenalkan anak pada nama bumbu, warna, bau, bentuk dan manfaat, misalnya untuk memasak makanan kesukaannya,” terang Fitri.
6.Membacakan buku cerita atau mendongeng
Kegiatan ini akan mendorong anak untuk menjalani proses belajar sebagai hal yang menyenangkan, mengembangkan imajinasi, dan kreativitas anak.
Cukup 10-15 menit per hari untuk bercerita akan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak
Keterlibatan aktif Ayah Bunda dalam membentuk kemampuan fondasi anak, dapat dilanjutkan dengan mendampingi anak di proses transisi PAUD ke SD.
Kemendikbudristek juga telah menyediakan booklet Penguatan Transisi PAUD-SD yang dapat menjadi panduan, baik bagi satuan PAUD maupun orang tua, agar proses transisi itu menjadi proses yang menyenangkan bagi anak.
Booklet ini juga tersedia di laman SIGAP Tanoto Foundation, yakni https://sigap.tanotofoundation.org/p/booklet-transisi-paud-sd/. (RO/S-4)
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Lebih dari 480 peserta dari 30 negara berkumpul di Manila untuk Asia-Pacific Regional Conference on Early Childhood Development (ECD) 2025.
Tanoto Foundation resmi membuka pendaftaran program beasiswa kepemimpinan TELADAN 2026 (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Guru SDN 08 Kampung Rempak, Siak, Riau, mengajarkan matematika dengan permainan tradisional engklek sebagai bagian dari pembelajaran numerasi kontekstual.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Bali Safari & Marine Park, salah satu taman safari terbesar di Indonesia, secara rutin mengadakan acara yang dikenal sebagai ‘Hari Harimau’ untuk menghormati dan menyelamatkan harimau.
Program Beasiswa The Future Leader (TFL) menawarkan beasiswa penuh untuk Magister Manajemen di PPM School of Management, yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu manajemen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved