Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ramadan dan Kekompakan Keluarga

Fathurrozak
16/4/2023 06:00
Ramadan dan Kekompakan Keluarga
Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid(MI/Sumaryanto Bronto)

DI sela-sela kesibukannya sebagai psikolog dan aktivis kemanusiaan, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu. Putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu dikaruniai empat anak.

Pada bulan Ramadan, anak-anak Alissa juga memiliki target membaca Al-Qur’an. Saat sedang di luar kota, perempuan berusia 49 tahun itu berupaya memantau kemajuan anak-anaknya lewat ponsel.

“Tahun ini anak-anak punya target. Mereka targetnya setiap hari adalah membaca Al-Qur’an. Jadi, mengejar ketertinggalan di tahun sebelumnya. Sampai kalau saya lagi di luar kota, mereka setoran pakai handphone,” katanya saat ditemui seusai mengisi gelar wicara di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (14/4).

Menghitung hari menuju Lebaran, Alissa masih harus berkutat dengan berbagai pekerjaannya. Ia mengaku hal tersebut tidak membuat masalah dalam urusan rumah tangga karena terbiasa kompak berbagi peran dengan sang suami.

Dalam momen hari raya ini, sang suami menyiapkan segala tetek bengek hari raya untuk para staf karyawan mereka. “Suami saya lebih heboh. Sudah persiapkan, seperti paket, bonus, dan jadwal pulang para staf. Kami tentu ikut bahagia kalau tim yang bantu di rumah pulang nanti juga dengan bahagia. Kami juga ingin adil dengan mereka, makanya jadwal juga diatur agar mereka bisa merayakan Lebaran dan membutuhkan waktu dengan keluarga," tutur Direktur Jaringan Gusdurian Indonesia itu.

Lebih lanjut perempuan yang beberapa waktu lalu viral setelah curhatannya tentang koper yang diacak-acak petugas Dirjen Bea Cukai itu mengungkapkan bahwa keluarga memang semestinya menjadi cerminan sederhana tentang sikap saling, baik saling membantu maupun saling mendukung.

“Jadi, sebetulnya perlu sama-sama refleksi. Baik perempuan dan laki-laki, ketika Ramadan dan Lebaran, ini kan bulan keluarga. Acara bareng, kumpul, dan liburan. Berdua (suami dan istri) perlu memperhatikan prinsip kesalingan. Artinya, saling bantu, mendukung, dan saling menguatkan. Jadi, tidak dibebankan ke salah satu pihak saja,” jelasnya.

Menurutnya, laki-laki/suami juga punya kewajiban pada anak dan rumah tangga. Perempuan juga masih punya hak untuk dirinya. “Jangan karena asas ‘itu tugasku’. Semua tugas bersama. Kecuali kalau sudah ada pembagian tugas, tidak apa-apa. Misal perempuan bagian urus anak dan keluarga, laki-laki yang mencari nafkah. Asal dilandasi sikap saling.”

 

Prioritas

Pada hari Lebaran, Alissa mengaku merayakan di Jakarta bersama dengan sang ibu, Sinta Nuriyah. Keluarga besarnya juga terbiasa bersilaturahim.

Di sisi lain, bagi Alissa, prioritas juga tetap harus diingat di tengah momen silaturahim.

“Harus jaga. Jangan sampai demi silaturahim malah melupakan prioritas yang jauh lebih penting. Misal bela-belain silaturahim, tapi untuk waktu bersama anak jadi berkurang. Prioritas suami istri, ambil keputusan bersama. Intinya tahun ini adalah belajar untuk saling refleksi saling.”

Alissa berharap juga Ramadan akan membuahkan hidayah bagi banyak orang, khususnya kelompok-kelompok intoleran yang masih ada di masyarakat. Terlebih dalam menuju tahun politik, Alissa melihat kasus intoleransi bisa saja bermunculan akibat naiknya suhu politik.

“Semoga ramadan tahun ini memberi hidayah pada orang yang terbiasa berpikir untuk kelompoknya sendiri. Diberikan hidayah bisa melihat bangsa Indonesia itu saling menyayangi," pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya