Jumat 24 Maret 2023, 19:02 WIB

PLN Berkomitmen Akselerasi Implementasi Energi Baru Terbarukan

Antara | Humaniora
PLN Berkomitmen Akselerasi Implementasi Energi Baru Terbarukan

ANTARA/ABRIAWAN ABHE
Petugas PLN mengecek panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan.

 

PT PLN (Persero) berkomitmen melakukan akselerasi dan transisi implementasi energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka penurunan emisi terkait dekarbonisasi.

"Komitmen kami adalah untuk melakukan akselerasi dan transisi akselerasi dari sisi implementasi EBT," ujar Executive Vice President Energi Baru dan Terbarukan PLN Cita Dewi dalam seminar daring (IESR) Indonesia yang diikuti di Jakarta, Jumat (23/3).

Cita Dewi mengatakan, salah satu dekarbonisasi yang dilakukan oleh PLN adalah melakukan pengembangan pembangkit EBT, dan juga co-firing.

Baca juga: Milenial Dukung Energi Listrik yang Efisien dan Ramah Lingkungan

Saat ini produksi energi ramah lingkungan dari co-firing sudah diimplementasikan hampir di 47 lokasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan PLN berencana melakukan co-firing di 52 lokasi PLTU. Pelaksanaannya juga dilakukan bertahap karena sebelum melakukan implementasi, PLN juga melakukan uji coba.

Cita Dewi mengatakan, alasan dilakukan co-firing karena kapasitas PLTU yang ada di Indonesia baik PLN maupun non-PLN yakni Independent Power Producer (IPP), hampir 54%. Dengan demikian, dalam melakukan kebijakan dekarbonisasi, tentunya PLN juga harus melihat opsi ini, opsi bagaimana PLN mengutilisasi atau mengoptimalkan eksisting yang ada, salah satunya PLTU dilakukan co-firing.

"Co-firing menjadi salah satu pilihan karena selain bisa mengurangi emisi karbon, juga akan memberikan peningkatan bauran dari sisi PLN," katanya.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menggunakan biomassa sebagai substitusi dari batu bara yang digunakan pada PLTU. Teknologi yang disebut co-firing ini dilakukan PLN untuk menekan emisi karbon. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sepanjang 2022 PLN mengimplementasikan teknologi co-firing ini di 36 lokasi PLTU dari target 35 lokasi.

Baca juga: Gas Bumi Miliki Peran Strategis pada Masa Transisi Energi

Program co-firing PLN mampu memproduksi energi bersih sebesar 575,4 GWh dan berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 570 ribu ton CO2 dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 542 ribu ton.

Implementasi co-firing akan memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca. Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Program co-firing ini sendiri sudah berhasil dilakukan dengan kolaborasi pemanfaatan sampah bersama 12 Pemda di seluruh Indonesia dan 6 proyek bahan bakar jumputan padat (BBJP) juga sudah diluncurkan dan beroperasi pada 2022. (Z-6)

Baca Juga

Dok. Media Center Haji

Kemenkes Kirim 107 Ton Obat Antidiabetes Hingga Susu untuk Jemaah Haji

👤Windy Dyah Indriantari 🕔Minggu 28 Mei 2023, 06:35 WIB
Kemenkes mengirimkan 107 ton obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia di Arab...
Dok. UMKM Sandiuno

Kelompok Sukarelawan Ini Bantu Tingkatkan Kualitas Gen Z Sambut Bonus Demografi

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Sabtu 27 Mei 2023, 23:52 WIB
"Jadi dengan persiapan dari sekarang, kami sangat menginginkan dapat membentuk SDM yang unggul, kompetitif, tangguh dan bisa membawa...
DPR/IST

Putih Sari Minta Pemda Indramayu Berikan Perlindungan pada PMI

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 27 Mei 2023, 23:36 WIB
Pengawasan penting terus dilakukan untuk memastikan agar PMI dilindungi dari berbagai tindakan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya