Kamis 02 Maret 2023, 21:40 WIB

BMKG: Gempa Turki Beri Peringatan bagi Indonesia Waspadai Sesar Aktif

mediaindonesia.com | Humaniora
BMKG: Gempa Turki Beri Peringatan bagi Indonesia Waspadai Sesar Aktif

AFP
Peta retakan gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah, awal Februari 2023.

 

KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai bahwa gempa bumi yang terjadi di Turki pada awal Februari 2023 dapat menjadi peringatan bagi Indonesia untuk tetap selalu waspada terhadap patahan atau sesar aktif di negeri ini.
 
"Gempa bumi di Turki memberikan peringatan bagi kita yang ada di Indonesia bahwa negara kita juga merupakan wilayah yang rawan terhadap
gempa yang dipicu sesar aktif di darat dan bisa berlanjut sampai ke laut," ujar Dwikorita di Jakarta, Kamis (2/3).
 
Ia menambahkan, gempa Turki juga mengingatkan sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofi dan gempa yang kompleks, sehingga perlu dilakukan kajian yang komprehensif mengenai zona sesar geser di Indonesia.
 
"Misalnya sesar besar Sumatera atau the great Sumatera fault zone, sesar Palu-Koro, sesar Matano, sesar Cimandiri, sesar Opak, sesar
Gorontalo, sesar Sorong, sesar Tarera Aiduna, sesar Yapen, dan lainnya," katanya.
 
Dwikorita mengemukakan, gempa bumi di Turki dengan magnitudo 7,8 sanggup memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur yang di dalamnya ada beberapa segmen, yaitu segmen Turkoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali sepanjang 300 kilometer.
 
"Itu panjang sesar Anatolia Timur," kata Dwikorita dalam Rakornas Penanggulangan Bencana.


Baca juga: Seluas 16,4 Juta Hektare Area Gambut Indonesia Rentan Terbakar

 
Ia mengatakan, gempa Turki memberikan peringatan bagi masyarakat yang ada di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi gempa multisegmen yang sangat mungkin terjadi.
 
"Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok pada 2018 yang diguncang oleh lima gempa kuat dalam waktu tiga minggu, masing-masing
dengan magnitudo awalnya adalah 6,4, kemudian disusul magnitudo 7, magnitudo 5,9, magnitudo 6,2, dan yang terakhir adalah 6,9. Ini semuanya adalah sebagai gempa utama," paparnya.
 
Gempa Turki, kata Dwikorita, selain sanggup memecahkan hampir seluruh segmen Anatolia Timur juga memicu gempa di jalur sesar yang lain, yang ada di dekatnya yaitu sistem sesar Surgu di sebelah baratnya yang terpicu bergerak hingga terjadi gempa dengan magnitudo 7,5 dan 6.
 
"Dampak gempa picuan ini kian menambah tingkat kerusakan bangunan yang sudah terdampak akibat gempa sebelumnya dan tentunya juga  memperluas zona kerusakan akibat gempa," tuturnya.
    
Dwikorita menjelaskan, karakteristik zona sesar utama yang dikelilingi oleh sesar-sesar lainnya banyak terdapat di Indonesia seperti di zona sesar Cimandiri, sesar Semangko, sesar Palu Koro, sesar Aceh-Seumelium, sesar Kawa, dan lainnya.
 
"Sesar yang memiliki kemiripan dengan sesar di Turki, yaitu sesar Cimandiri, sesar itu mempunyai potensi gempa kuat yang dipicu oleh
aktivitas multisegmen sesar aktif di dalam zona sesar Cimandiri," kata Dwikorita. (Ant/OL-16)

Baca Juga

Antara Foto/Arif F

Kemenag Targetkan Buku Nikah Beralih ke Digital di Tahun Ini

👤Despian Nurhidayat 🕔Minggu 02 April 2023, 15:56 WIB
Kementerian Agama, menargetkan seluruh layanan KUA, termasuk buku nikah, akan beralih ke digital pada tahun...
ANTARA/NOVRIAN ARBI

Kolaborasi Atasi 70 Persen Orang dengan Diabetes di Pedesaan Jawa Barat

👤 M. Iqbal Al Machmudi 🕔Minggu 02 April 2023, 15:17 WIB
Prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021, membawa Indonesia ke peringkat...
ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

UMKM Belum Punya NIB dan NPWP, Masalah Utama Sertifikasi Halal

👤Despian Nurhidayat 🕔Minggu 02 April 2023, 14:30 WIB
Pengurusan sertifikasi halal untuk UMKM sudah dipermudah dengan adanya self...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya