MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menilai bahwa Indonesia memiliki modalitas yang kuat untuk sukses dalam pengelolaan sampah. Modalitas yang dimaksud Siti ialah komunitas yang kompak dan sama-sama menyadari bahwa gaya hidup ramah lingkungan sangat penting untuk dilakukan.
"Komunitas kita sudah bagus. Ini modal yang di negara-negara lain gak ada. Saya sudah mempelajari kemana-mana, di Indonesia itu keuntungannya komunitas dan partisipasi masyarakatnya. Kalau di negara-negara lain seperti Eropa itu kan mereka pakai mesin, alat-alat canggih, tapi kita punya nilai yang sangat tinggi," kata Siti dalam Acara Compost Day, Kompos Satu Negeri yang diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/2).
Baca juga: Astronom Amatir Diajak Maksimalkan Fasilitas BRIN di Purwodadi
Siti membeberkan, tingginya animo masyarakat dalam menggerakkan pola hidup ramah lingkungan di antaranya dengan banyaknya pemda yang menerapkan aturan peniadaan plastik sekali pakai hingga bisnis yang tidak lagi memakai sedotan maupun wadah plastik.
Selain itu, ia melihat bahwa generasi muda Indonesia bahkan telah memiliki kontribusi yang besar dalam kepemilikan saham di green bond. Di mana 27% saham green bond dimiliki oleh anak-anak muda.
Melihat kesadaran masyarakat yang sudah sedemikian besar, Siti menegaskan bahwa peran pemerintah adalah memberikan fasilitasi untuk membuat gerakan peduli lingkungan semakin masif lagi.
"Pemerintah pusat tentu harus turun tangan. Sekarang sudah agak mudah karena sekarang kita punya Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Uang yang dihimpun dari orang-orang kaya dan dana luar negeri itu bisa digunakan untuk usaha small grant, smart invesment hingga capacity building," pungkas dia. (OL-6)