Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEPALA Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, Dr. Djati Mardiatno menilai selama ini mitigasi bencana pada dasarnya tentu mengalami kemajuan dari pemerintah seperti pemerintah daerah yang mulai memasukkan program risiko bencana.
"Itu sering diwujudkan dalam pengkajian risiko bencana jadi pemerintah memetakan kawasan yang berisiko kemudian menyusun penanggulangan bencana yang nanti jadi dasar bagi rencana kedaruratan dan program pendidikan kebencanaan sosialisasi san sebagainya," kata Djati saat dihubungi, Kamis (16/2).
Namun, lanjut Djati, itu masih belum optimal dan perlu ditingkatkan kembali karena terkadang kendala penganggaran di daerah karena belum semua Pemda memberikan anggaran memadai untuk penanggulangan bencana.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Menjaga Data Pribadi
Banyak daerah yang membagi anggarannya justru pada tanggap darurat tetapi dalam konteks kesiapsiagaan Pemda masih memberikan anggaran terbatas. Kemudian juga terkait kapasitas SDM di pemerintahan daerah tidak banyak.
"SDM terkait manajemen bencana tidak banyak jadi ada terbatas," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Basarnas memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penanganan bencana agar publik memiliki pengetahuan serta kemampuan yang baik dalam proses pertolongan pertama.
Selain itu presiden juga meminta agar Basarnas memiliki peralatan yang canggih untuk penanganan korban bencana.
Tugas utama dari Basarnas merupakan operasi pencarian dan pertolongan. Kedua tugas utama tersebut merupakan bagian kecil dari manajemen bencana, itu dilakukan dalam tanggap darurat.
"Terkait masalah ketersediaan peralatan. Saya kira itu sama terutama di negara berkembang karena sumber daya peralatan itu ada keterbatasan dan bisa memanfaatkan potensi yang ada dan tidak harus dari Basarnas atau BNPB sendiri tetapi dari sektor swasta," jelasnya.
Kerja sama juga bisa dilakukan oleh TNI Polri yang memiliki sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Karena bencana merupakan masalah bersama maka semua pihak wajib berpartisipasi. (H-3)
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved