Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMERINTAH masih melakukan investigasi terhadap munculnya kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada awal Februari 2023. Salah satunya dari obat sirop dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang dikonsumsi pasien anak yang meninggal.
"Kalau dari riwayatnya kan anak usia 1 tahun selain minum obat sirop dia juga ada MPASItapi masih perlu dikaji lebih luas lagi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Jumat (10/2).
Baca juga: KPAI Desak Negara Untuk Berikan Seluruh Hak Keluarga Pasien GGAPA
Nadia menekankan bahwa investigasi ini akan mengikuti dari temuan pemeriksaan lab terhadap kandungan obat dan makanan yang dikonsumsi korban. Sehingga masih menunggu langkah-langkah yang nanti diambil Badan POM.
"Kalau ortunya ingat anaknya makan apa saja maka kita dapat info lebih banyak. MPASI terdapat kandungan sorbitol mangkanya juga bisa menjadi kandidat dilakukan investigasi," ujarnya.
MPASI yang dimaksud Kemenkes merupakan bubur bayi kemasan jadi dengan tekstur seperti tepung yang dicampur air bisa menjadi bubur bayi.
"Makanan produk itu apapun juga pemanisnya menggunakan sorbitol, produk yang prosesnya bisa gunakan sorbitol itu EG dan DEG itu memang dipergunakan secara luas jadi memang pasiennya minum apa saja," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved