Kamis 02 Februari 2023, 07:45 WIB

Orangtua Diingatkan tidak Berikan Kopi pada Balita

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Orangtua Diingatkan tidak Berikan Kopi pada Balita

Freepik
Ilustrasi

 

GURU Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof  Ali Khomsan tidak menyarankan anak-anak, khususnya yang berusia di bawah usia lima tahun (balita), diperkenalkan dengan kopi karena pencernaan mereka sedang berkembang dan belum cukup mengenal makanan yang seharusnya disantap.

"Anak kecil minum susu, sudah jelas yang terbaik dan bergizi. Minum kopi nanti," ujar Prof Ali, dikutip Selasa (31/1).

Kondisi ini bertentangan dengan kepercayaan di masyarakat yang memberikan kopi pada anak bisa menghindari anak terkena panas. 

Baca juga: Viral Bayi Dicekoki Kopi Susu, Polisi Periksa Orangtua

Terkadang, anak juga diberi satu hingga dua tetes kopi yang sebenarnya hanya untuk menunjukkan kebiasaan atau budaya. 

Tetapi sekali lagi, Prof Ali tidak menyarankan tindakan itu.

Ia menuturkan, kopi mengandung antioksidan dan bersifat diuretik yang konon dapat menyingkirkan bebatuan dalam tubuh, tetapi harus disertai asupan air putih. 

Saat seseorang beranjak remaja, mereka dipersilahkan meminum kopi. Namun, terdapat risiko meningkatnya tekanan darah sesaat pada seseorang yang mengonsumsi kopi.

"Jadi, kalau anak-anak sampai kecanduan minum kopi maka kemungkinan tekanan darahnya naik secara gradual sampai dewasa nanti tiba-tiba dia sudah jadi penderita hipertensi," tutur Ali, yang menyarankan pasien hipertensi sebaiknya menjauhi kopi.

Prof Ali menambahkan, setali tiga uang dengan kopi, herbal juga sebaiknya tidak dulu diperkenalkan pada balita, mengingat belum ada penelitian yang mengujicobakan herbal tertentu pada anak. 

Kondisi ini, kata dia, sering kali menjadi acuan seseorang untuk mengatakan bahwa anak-anak jangan diperkenalkan dulu herbal.

Tapi kemudian pertanyaannya adalah apakah anak-anak kecil itu perlu minum kopi atau tidak. Di sini, jawaban singkatnya mungkin tidak.

Sementara itu, American Academy of Pediatrics (AAP), seperti disiarkan Healthline, menyatakan anak-anak dan bayi harus berusaha untuk tidak minum minuman yang mengandung kafein. 

Akademi, pada 2018, menyimpulkan kafein tidak memiliki tempat dalam makanan anak-anak.

Kafein mungkin membuat seseorang merasa lebih waspada, segar sehingga siap menangani daftar tugas yang panjang. Tetapi, tubuh bayi tidak dapat menanganinya dengan mudah, dan jumlah yang lebih kecil dapat mempengaruhi fungsinya. 

Bayi mungkin bereaksi terhadap kafein dengan bertindak gelisah, cemas hingga bahkan mungkin mengalami gejala seperti kolik. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Antara/Makna Zaezar.

Manakah yang Lebih Ampuh Mengatasi Anemia, Sayuran Hijau atau Daging?

👤Meilani Teniwut 🕔Kamis 23 Maret 2023, 22:15 WIB
Lalu, pertanyaannya manakah yang lebih ampuh untuk mengatasi anemia apakah sayuran hijau atau daging? Nah, mau tahu jawabnya, yuk...
Ist

Stimuno Turut Kampanyekan Sirop Obat Aman untuk Anak

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:59 WIB
BPOM selalu melakukan pengawasan ketat. Perusahaan farmasi diminta untuk melakukan pengujian dan pembuktian sistem jaminan...
MI/HO

PW DMI Banten Tolak Muktamar DMI Ke-VIII Diselenggarakan Pasca Pilpres 2024

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:57 WIB
KETUA Pengurus Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Banten, KH. Muhammad Rasna Dahlan secara tegas menolak hasil Rapimnas DMI yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya