Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENDIDIKAN di era pascapandemi mengalami suatu perubahan dalam sistem pembelajarannya. Pendidikan yang terintegrasi dengan teknologi digital kini menjadi haluan dari sistem edukasi yang ada di Indonesia.
President International Council for Open and Distance Education (ICDE) Tian Belawati mengungkapkan transformasi digital sekolah, pada dasarnya, diusahakan untuk menciptakan efektivitas dan efisien.
“Transformasi digital sekolah merupakan integrasi teknologi dalam persekolahan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan, efisiensi, serta efektivitas dalam pembelajaran di sekolah. Maka, transformasi digital sekolah itu harus direncanakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek sosial - budaya dan ekonomi. Serta, melibatkan pemangku kepentingan, yaitu anak dan juga orang tua,” ujar Tian dalam acara Acer Education Summit di Jakarta, Selasa (31/01).
Baca juga: PGRI: Peningkatan Skor PISA Sulit Dicapai Lewat Merdeka Belajar
Lebih lanjut, Tian juga mengungkapkan bahwa terdapat empat aspek yang dapat membantu transformasi digital sekolah dapat berjalan, yaitu: teknologi berupa perangkat teknologi, pedagogi atau model pembelajaran yang sesuai, manajemen dan SDM pihak terkait berupa guru, siswa, dan orangtua, serta penguasaan konten digital.
“Kalau teknologi semaju apapun atau alat bantu yang sehebat apa, guru itu tetap tidak tergantikan. Jadi, yang diubah itu cara kerja dan cara pikir. Bapak/Ibu guru itu tidak tergantikan. Karena, teknologi itu ada 2 tujuannya dalam rangka proses belajar mengajar, yaitu: guru dan siswa nyaman menggunakan teknologi, serta perluasan ruang dan waktu pembelajaran,” lanjut mantan rektor Universitas Terbuka, ini.
Tian juga menambahkan model pembelajaran yang sesuai juga merupakan taktik untuk menciptakan transformasi digital sekolah yang ada.
“Untuk kurikulum dan konten, yaitu perluasan sumber pembelajaran dan mencoba untuk menyediakan materi pembelajaran yang menarik menyenangkan dan mudah dicerna oleh siswa,” ungkap Tian.
“Jadi, kalau sebelumnya di kelas itu yang bicara itu hanya guru, dan yang tahu itu hanya guru dan siswa. Sekarang, kita perluas, bahwa sumber belajar itu luas dan global. Namun, jangan memiliki pemikiran bahwa guru itu tidak dibutuhkan, tetap dibutuhkan menjadi guide bagi hutan belantara internet,” tutupnya. (OL-1)
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
Minimnya literasi teknologi, khususnya dalam hal infrastruktur jaringan, masih menjadi hambatan besar bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pasar Indonesia yang besar dan terus tumbuh disebut menjadi alasan perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen ini untuk ekspansi bisnis di Tanah Air.
Mesin EDC Android kini tidak hanya melayani transaksi gesek kartu, tetapi juga terintegrasi dengan layanan pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, dan penarikan tunai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved