Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ini Filosofi di Balik Berbagai Menu Makanan Khas Imlek

Muhamad Fauzi
20/1/2023 17:25
Ini Filosofi di Balik Berbagai Menu Makanan Khas Imlek
Ikan merupakan menu yang wajib tersedia di meja makan saat perayaan Hari Raya Imlek(dok.mi)

HARI Raya Imlek atau Tahun Baru Imlek merupakan momen yang banyak ditunggu-tunggu, khususnya bagi orang-orang keturunan Tionghoa. Kerap kali, momen perayaan Imlek sekaligus dijadikan ajang berburu dan membeli ikan segar untuk kemudian diolah menjadi aneka hidangan istimewa bagi sanak keluarga. Meskipun sebenarnya Tahun Baru Imlek merupakan hari raya keagamaan bagi pemeluk agama Konghucu, nyatanya banyak yang tetap merayakan hari tersebut meski mereka merupakan pemeluk agama lain. Salah satu alasan besarnya adalah karena banyaknya makna filosofis yang terkandung dalam tradisi perayaan tersebut.

1. Wajib Membeli Ikan Segar di Hari Imlek

Hampir di seluruh belahan dunia, setiap tradisi perayaan selalu memiliki hidangan atau menu makanan khusus yang wajib tersedia pada saat perayaan, termasuk dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Ikan merupakan menu yang wajib tersedia di meja makan saat perayaan Hari Raya Imlek. Alasannya adalah karena ikan dalam bahasa Mandarin disebut yu yang berarti surplus atau limpahan rezeki. Bahkan, dalam sajian lain yang  wajib ada pada saat perayaan Imlek pun mengandung olahan ikan dan udang, seperti dumpling atau pangsit, misalnya.

Steby Rafael, seorang celebrity chef keturunan Bangka-Jakarta, pun membenarkan bahwa ikan menjadi sajian paling utama selama Imlek. Katanya, "Brand yang tap in kebanyakan juga minta ikan sebagai main ingredient-nya. Biasanya mereka dan saya ambil dari SeafoodbyAruna karena ikannya bagus-bagus, segar. Untuk keperluan shoot konten Imlek juga tentu akan membuat visualnya terlihat lebih menarik."

2. Sajian Mi Panjang yang Penuh Berkah

Masyarakat keturunan Tionghoa memang tidak dapat lepas dari sajian mi. Alasan mengapa mi juga wajib ada dalam tradisi perayaan Imlek adalah karena mi dimaknai sebagai berkah usia panjang. Perlu diingat bahwa dalam tradisi Tionghoa, mi yang dikonsumsi baiknya jangan sampai terputus agar orang yang memakannya dapat diberkahi umur panjang. Nah, pada saat imlek, mi pun biasanya dimasak dengan tambahan potongan ikan dan udang segar di dalamnya.

Selain membeli ikan segar untuk aneka hidangan khusus perayaan Imlek, biasanya kue keranjang dan buah jeruk juga tidak pernah terlewat dalam kesempatan ini. Apalagi kue keranjang atau niang-gao ini diasosiasikan dengan kualitas hidup yang lebih baik. Seorang tokoh masyarakat Tionghoa dari Belitung, Ayie Gardiansyah, mengungkapkan, "Kue keranjang itu simbol kerukunan karena teksturnya yang sticky alias lengket."

3. Penuh Makna Filosofis, Ciri Khas Hidangan Imlek

Wah, tidak disangka, ya, ternyata setiap makanan yang selama ini kita lihat identik dengan perayaan Hari Raya Imlek memiliki makna yang bagus dan filosofis. Tidak heran jika setiap kali perayaan Imlek selalu dirayakan dengan meriah karena dalam tradisi perayaan tersebut terselip banyak makna dan harapan yang positif. Bahkan kini, masyarakat yang bukan keturunan Tionghoa pun semakin familiar dengan perayaan ini. Nah, selamat hari Imlek buat kalian yang merayakan, ya, semoga semakin cuan di tahun yang akan datang. (OL-13)

Baca Juga: Pertunjukan Kesenian Tionghoa



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya