Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GURU Besar Fikom Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Tuti Widiastuti. menyebutkan urgensi lima keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam era industri 4.0, yaitu complex problem solving, social skill, process skill, system skill, dan cognitive ability.
Kelima keterampilan tersebut setidaknya memberikan gambaran bahwa untuk menghadapi revolusi industri 4.0, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkemampuan: kognitif yang fleksibel, logika berpikir yang baik, sensitif terhadap masalah, berkemampuan dalam hitungan atau matematika visualisasi.
“Globalisasi yang telah mengakibatkan perubahan pada keseluruhan kehidupan bermasyarakat, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.Perguruan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian di era revolusi industri 4.0,” ujar Prof.Tuti Widiastuti.
Prof.Tuti menyampaikan hal tersebut saat memberikan paparan pada acara sharing session dan rapat kerja Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, di Kampus A Kenari, Universitas Gunadarma, Jakarta, Selasa (17/1).
Dalam rapat kerja yang dihadiri seluruh pengelola Prodi Ilmu Komunikasi di Jabodetabek dan dimoderatori oleh Dosen Fikom Universitas Gunadarma, Dr. Christiana Wulandari itu, Prof.Tuti mengemukakan beberapa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi ilmu komunikasi.
“Sifat ilmu komunikasi yang multidisiplin ini tidak bisa dihindari, karena dalam pengamatannya, ilmu komunikasi juga mengamati objek dari banyak aspek, contoh dari aspek politik, budaya, ekonomi, dan sosial dari kehidupan manusia,” katanya.
Menuriut Prof.Tuti, minat akan ilmu komunikasi berkorelasi dengan kebutuhan tenaga kerja dan profesi komunikasi, dari industri media, perusahaan, pemerintahan (sipil/militer), organisasi non pemerintah, berbagai industri kreatif, konsultan komunikasi sampai lembaga pendidikan. “Platform” kerjanya pun juga berkembang dari konvensional ke digital.
Prof.Tuti juga menggarisbawahi perlunya pengembangan dan penyegaran pada tiap departemen dalam ASPIKOM Jabodetabek mulai dari departemen kurikulum, pengabdian, hingga kerja sama.
Dicontohkan bidang kurikulum dan pembelajaran. Bidang lanjut Tuti Widiastuti, ini perlu melaksanakan peninjauan kurikulum Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi sesuai dengan standar KKNI dan MBKM melalui forum diskusi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti: pemerintah, industri, pakar, dan masyarakat.
Selain itu, penting untuk mengembangkan berbagai kajian untuk pembentukan kurikulum untuk memastikan jangkauan dan fokus global, dan relevansi untuk siswa internasional yang berkuliah di Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi di Jabotabek.
Presentasi Rencana Kerja
Sementara itu, Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, Dr. Rini Sudarmanti mengatakan, dalam rapat kerja ini , tiap bidang melakukan presentasi rencana kerja mulai dari Sekretaris Korwil, Bendahara Korwil, Tim Komunikasi Publik, Departemen Kurikulum dan Pengembangan Keilmuan, Departemen Penelitian, Pengabdian Masyarakat & Publikasi Penulisan, Departemen Pengembangan Kerja Sama, dan Departemen Pengelolaan Organisasi.
“Kegiatan ini dapat menjadi langkah awal penentuan program kerja yang akan dilakukan ke depan selama masa kepengurusan. Tindak lanjut kemudian adalah rapat kerja koordinasi antar departemen. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menjadi momen penguatan jejaring diantara para anggota,” kata Rini.
Selain rapat kerja, dalam acara yang sama terlaksana juga sharing session yang mengangkat tema “Revitalisasi peran asosiasi di dalam pengembangan ilmu komunikasi.” (RO/OL-09)
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Kesadaran inilah yang secara konsisten diterapkan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Kolaborasi ini menjadi momentum untuk memperkuat peran Indonesia dalam berbagi praktik baik di bidang administrasi publik di Timor Leste.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Berdasarkan catatan BKPM, hingga 2024 total kebutuhan karyawan LamiPak mencapai 331 orang, dengan komposisi operator sebanyak 80% dan 20% merupakan supporting unit.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif untuk meningkatkan keterampilan digital generasi muda dalam menghadapi era industri 4.0.
Dalam mendukung transformasi ini, pemerintah juga mengembangkan konsep 'lighthouse' pada setiap sektor untuk memberikan dorongan dan contoh bagi industri lainnya.
Perusahaan di Asia sedang mengimplementasikan industry 4.0 atau mengotomatisasi proses industri menggunakan teknologi yang terhubung satu sama lain, seperti internet of things (IoT).
Salah satu hal penting dalam industri 4.0 khususnya manufaktur adalah Smart Factory.
Berdasarkan penelitian BCG 2022, baru 22% dari total UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved