Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi K.A. Tajuddin, SH., MH. menggelar acara Diskusi Terpumpun Koordinasi Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila bersama Ikon Prestasi Pancasila Tahun 2021 se-Jabodetabek, dengan tema "Bersama Membumikan Pancasila", Sabtu (14/01/2023), di Jakarta.
Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi, K.A. Tajuddin, SH, MH., Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah, Antonius Benny Susetyo.
Selain itu, hadir ikon Prestasi Pancasila Tahun 2021, antara lain; Irjen Pol. (Purn) Dr. Benny Jozua Mamoto, S.H., M.Si., Prof. Dr. F.X. Mudji Sutrisno S.J., Prof.Dr. Eng Agus Haryono., Pdt. Dr. Henriette Tabita Hutabarat Lebang, M.A., Bhikku Dhammasubho, Heni Sri Sundani Jalarada, BSEM, Puspa Arumsari, Iwenk (Komunitas Bhinekka), Pujiono, Ryan Sucipto, ICRP (Indonesian Conference On Religion And Peace), dan Humanity First.
K.A. Tajuddin mengungkapkan kecemasannya akan keadaan bangsa Indonesia saat ini, di mana dalam kurun waktu beberapa tahun yang lalu pasca reformassi kehilangan lembaga yang melakukan pembinaan nilai-nilai Pancasila secara luas.
"Sekarang kita lihat, nilai-nilai kesopanan dan menghormati sudah berkurang di masyarakat. Kerenggangan rasa kekeluargaan dalam keluarga sendiri, orang tua dan anak saling tuntut-menuntut, malah ada bunuh-membunuh," kata Tajuddin.
"Dalam kehidupan sosial juga, kita bukan lagi membantu saat ada kecelakaan atau ada konflik, tetapi sibuk merekam kejadian tersebut untuk dijadikan konten," ujarnya.
Baca juga: BPIP, Menkopolhukam, dan Gubernur Jatim Gotong Royong Gelar Dialog Kebangsaan
Menjawab tantangan perubahan laku, Tajuddin menyampaikan beberapa program yang sedang dan akan dilaksanakan oleh BPIP.
"Buku bahan ajar dan mata kuliah Pancasila sedang dipersiapkan, Paskibraka yang dibimbing dan diberikan pembekalan nilai-nilai Pancasila, juga kajian-kajian dalam rangka memastikan regulasi yang ada sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ini adalah beberapa kegiatan dan pencapaian yang dilakukan," tuturnya.
Tajuddin juga mengajak para Ikon Prestasi Pancasila untuk menjadi garda terdepan dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila dalam tutur dan perilaku di masyarakat dengan konten kekinian.
"Mari sama-sama kita bersinergi dan bergotong-royong membumikan nilai-nilai Pancasila sesuai porsi masing-masing. Kecil pun itu sangat bermanfaat. Bisa dimulai dengan konten untuk anak muda yang sederhana, untuk pembumian Pancasila," tutupnya.
Sementara itu, Benny, sapaan akrab Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah tersebut, menyatakan bahwa adanya Ikon Prestasi Pancasila dapat menjadi jawaban untuk BPIP merangkul masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
"BPIP dapat membuat video profil tentang para ikon Pancasila, agar masyarakat tahu bahwa banyak role model pembumian Pancasila ada di Indonesia," katanya.
Pakar komunikasi politik tersebut menyatakan agar komunikasi pembumian Pancasila berhasil, BPIP dapat bekerja sama dengan Ikon Pancasila.
"Mereka punya basis, mereka dikenal masyarakat. Lewat mereka juga, kita bisa belajar dan menyusun strategi bagaimana nilai-nilai Pancasila dibuktikan secara nyata dengan peran-peran para ikon," imbuhnya.
"Opini dan masukan dari para ikon pun dapat menjadi basis bagi BPIP untuk strategi bagaimana melakukan komunikasi pembinaan nilai-nilai Pancasila. Ini harus menjadi catatan bagi BPIP dan dalam diskusi ini, bahwa kita mencari bersama-sama melakukan pembumian Pancasila," tutupnya.
Para Ikon Prestasi Pancasila 2021 pun menuturkan banyak opini dan ide terkait aplikasi pembumian nilai-nilai Pancasila, antara lain dimulai dari memberikan edukasi kepada keluarga dan murid-murid di sekolah tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila hingga dikalangan komunitas dan masyarakat yang lebih luas.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang penerima penghargaan Ikon Prestasi Pancasila yang juga merupakan seorang budayawan, Prof. Dr. F.X. Mudji Sutrisno S.J., mengatakan perlu adanya pemetaan strategis dalam pembumian Pancasila.
“Perlunya pemetaan strategis oleh kita untuk pembumian nilai-nilai Pancasila, hal itu dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan kekinian seperti yang dikatakan Ibu-bapak para penerima penghargaan, yakni melalui pendekatan budaya, seni, musik, olahraga dan sebagainya”, ujarnya.
Hal itu dipertegas oleh moderator dalam diskusi terpumpun kali ini, Ngatawi Al-Zastrouw, budayawan yang juga Ketua Art Makara UI.
"Pancasila lahir dari tingkah laku dari kita sendiri, dan digali oleh Bung Karno, untuk menjadi Pancasila. Inilah yang harus kita ingat," kata Ngatawi.
Pada akhirnya, BPIP dan Ikon Prestasi Pancasila tahun 2021 menyatakan akan terus bekerja sama, bersinergi dalam pembumian nilai-nilai Pancasila lewat pendidikan dan nilai-nilai kekeluargaan keseluruh masyarakat Indonesia. (RO/OL-09).
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengungkapkan pemikiran kemerdekaan Republik Indonesia tidak lepas dari pemikiran besar KH M. Hasyim Asy'ari.
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
ANGGOTA DPR RI Daerah Pemilihan Papua, Tonny Tesar, menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan penguatan implementasi Pancasila di Jayapura, Rabu (20/8).
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
Kawasan ini sebelumnya direncanakan sebagai Taman ASEAN, sebuah ruang terbuka hijau berskala internasional.
Keterlibatan pada forum internasional membawa Nadhira menjadi pribadi yang percaya diri dan berani bersuara dalam suatu forum.
Berkat sering ikut sang bibi ke tempat berlatih panjat tebing, perempuan yang di awal karier kerap diremehkan karena postur tubuhnya tinggi besar.
Selama tiga bulan, berbekal ilmu dari Youtube dan jurnal, ia melakukan riset untuk membuat kulit menggunakan bakteri sisa fermentasi kombukha.
Mulai serius menekuni renang sejak kelas 4 SD, kini di usia 13 tahun Chantika telah langganan medali di berbagai kejuaraan, baik dalam maupun luar negeri.
Selain bisa menjadi mahasiswa UGM, Deni menapaki jejak sang idola, WS Rendra, lewat prestasi-prestasinya di bidang puisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved