Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Satu Kasus Ditemukan di Aceh, Indonesia Berstatus KLB Polio

Fachri Audhia Hafiez
19/11/2022 14:53
Satu Kasus Ditemukan di Aceh, Indonesia Berstatus KLB Polio
Seorang Siswa menerima vaksin Polio di Banda Aceh, Aceh.(CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

INDONESIA menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) polio. Status itu ditetapkan usai ditemukan kasus anak terjangkit polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh.

"Setiap penemuan satu kasus polio itu merupakan suatu kejadian luar biasa. Jadi masuk di KLB. Kita terakhir Indonesia juga sebelum Aceh itu ada 1 kasus tapi tipe 1 di Papua tahun 2018," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu, dalam jumlah pers, hari ini.

Maxi Rein Rondonuwu menuturkan status KLB diberlakukan lantaran Indonesia menyandang status eradikasi atau vebas polio. Indonesia telah mendapatkan sertifikat sejak 2014.

"Kita di Indonesia dan seluruh dunia itu sudah mendapatkan sertifikat bebas polio tahun 2014. Seluruh dunia sepakat bahwa sekalipun kita sudah ada bebas polio, tapi surveilans untuk setiap lumpuh layu itu harus dilaporkan. Kenyataannya ternyata virus polio liar tipe 2 dinyatakan sudah eradikasi tahun 2015 dan tipe 3 itu pada tahun 2019 eradikasi," ujar Maxi.

Baca juga: IKN Menarik Minat negara-negara Anggota G20

Lebih lanjut, Maxi memaparkan kondisi anak berusia tujuh tahun yang terpapar virus polio di Pidie, Aceh tersebut. Pada bagian otot paha dan betis menjadi kecil.

Anak tersebut juga tercatat tak pernah melakukan imunisasi. Selain itu, bocah tersebut juga tak memiliki riwayat perjalanan dalam maupun luar negeri.

"Anak ini kalau melihat kondisinya kemarin saya lihat sudah jalan sekalipun masih tertatih-tertatih," ucap Maxi.

Maxi mengatakan belum ada obat yang mujarab untuk menyembuhkan pasien terpapar polio. Namun, salah satu langkah upaya yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan fisioterapi.

"Memang tidak ada obat. Nanti tinggal difisioterapi untuk mempertahankan massa ototnya," ujar Maxi.

Polio merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi. Banyak orang yang terinfeksi virus polio tidak merasakan sakit dan tidak memiliki gejalanya.

Namun, orang yang sakit akibat virus polio berisiko mengalami kelumpuhan, yang terkadang berakibat fatal. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya