Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kehadiran Subvarian XBC Harus Menjadi Kewaspadaan

Naufal Zuhdi
05/11/2022 17:30
Kehadiran Subvarian XBC Harus Menjadi Kewaspadaan
Ilustrasi covid-19.(Dok MI)

SUBVARIAN baru Covid-19 kembali muncul. Kali ini ada sebanyak tiga buah subvarian yang muncul yaitu, XBB, XBC, dan BQ.

Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa dari ketiga subvarian yang baru ini, yang paling diwaspadai adalah subavarian XBC yang merupakan turunan dari Delta.

Baca juga: Penyakit Makula Ancam Penglihatan, Bisa Berisiko Kebutaan

"XBC ini satu subvarian yang merupakan kombinasi turunan dari Delta dan BA.2. Ini tentu sangat bisa menjadi ancaman serius karena Delta memiliki karakter lebih menyerang saluran pernafasan bawah, berkolerasi dengan tingkat keparahan dan kematian yang lebih tinggi," terang Dicky saat dihubungi pada Sabtu (5/11).

"Kita masih menunggu banyak data karena selama ini yang menjadi permasalahan adalah kempuan dalam menginfeksinya masih kalah dengan turunan-turunan dari Omicron, namun kehadiran XBC ini harus menjadi kewaspadaan," tambahnya.

Sedangkan XBB maupun BQ adalah turunan dari varian Omicron, XBB merupakan turunan dari BA.2, dominan dari Asia, Asutralia, dan Pasifik, sedangkan BQ adalah turunan dari BA.5, dominan awalnya di Eropa, Amerika dan Afrika.

"Potensi keduanya menjadi berkosirkulasi bahkan berkoinfeksi, memungkinkan secara teoritis, artinya kalau kosirkulasi di satu gelombang yang sama di Indonesia ada BQ ada XBB dimungkinkan terjadi. Dari sisi gejala tidak terlalu berbeda, namun khusus XBB terlihat kasus kematiannya meningkat dibanding turunan Omicron yang lain," ujar Dicky.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat kasus kematian akibat subvarian XBB meningkat.

"Menurut analisa saya karena ada beberapa faktor, pertama dari sisi kempuan XBB dalam membuat infeksi baru, kedua bahwa situasi ketika XBB menginfeksi saat ini di saat situasi yang lebih rawan sebetulnya, karena sebagian dari penduduk kita belum mendapatkan booster, kemudian faktor lainnya yang membuat XBB memiliki kerawanan dan dampaknya lebih tinggi karena sebagian besar dari penduduk kita sudah pernah terinfeksi minimal satu kali," pungkasnya.

Riset membuktikan bahwa orang yang sudah lebih dari dua kali terinfeksi itu sel pertahanan tubuhnya menurunz Orang yang sudah terinfeksi covid satu kali, dia dua kali lebih tinggi resikonya untuk mengalami kematian oleh karena sebab penyakit appaun, kemudian tiga kali lebih tinggi untuk menjalani perawatan di rumah sakit. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya