Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
CAHAYA menjadi salah satu kebutuhan manusia sejak dulu sampai dengan saat ini untuk memberikan penerangan terhadap aktivitas sehari-hari. Perkembangan zaman yang semakin maju membuat penerangan yang berasal dari cahaya juga semakin maju. Penerangan cahaya yang alami berasal dari matahari, sedangkan cahaya buatan biasanya digunakan pada malam hari.
Penerangan cahaya buatan pada mulanya hanya berasal dari api saja, tetapi seiring dengan energi listrik yang terus berkembang, maka penerangan cahaya pada malam hari juga berkembang. Penerangan cahaya di malam hari biasanya berasal dari lampu.
Tahukah kamu salah satu penemu lampu dunia adalah Thomas Alva Edison. Ia berhasil membuat lampu pijar.
Lampu pijar dapat diartikan sebagai salah satu sumber cahaya buatan yang baru bisa berfungsi (mengeluarkan cahaya) jika diberi aliran listrik. Sementara itu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lampu pijar adalah lampu yang memancarkan cahaya dari kawat berpijar di dalam bola lampu, apabila mendapat arus listrik.
Lampu pijar terdiri dari filamen dan kaca. Kaca pada lampu pijar berfungsi untuk mencegah udara masuk ke dalam hingga mengenai filamen. Jika filamen dimasuki udara, maka akan rusak dan lampu tidak berfungsi atau tidak mengeluarkan cahaya. Filamen baru bisa berfungsi jika dialiri dengan arus listrik.
Tak hanya soal listrik dunia saja, dirinya telah mengembangkan banyak peralatan penting dan menerapkan prinsip produksi massal pada proses penemuan.
Awalnya, bola lampu listrik ini terbuat dari kawat platina. Kawat ini bisa menyala terang jika dialiri listrik. Hal ini karena elektronnya saling bertabrakan dan menghasilkan energi panas. Namun, bola lampu listrik dengan kawat platina ini ternyata memicu jelaga dan lebih cepat mati.
Oleh karena itu, inovasi terus dilakukan oleh Thomas Alva Edison dengan mengganti kawat platina dengan kawat tungsten.
Bola lampu listrik pun berhasil dibuat dan dipasarkan, karena bebas jelaga dan bisa menyala selama 1000 jam.
Penemu lampu
Thomas Alva Edison adalah penemu lampu yang bertahan paling lama yakni 40 jam. Edison mendapatkan hak paten pertamanya pada April, 1879. Ia turut merancang lampu pijar dengan menggunakan bahan platina.
Di tahun yang sama, Sir Joseph Wilson dapat menciptakan lampu pijar dengan waktu bertahan selama 13,5 jam. Namun, dalam waktu yang singkat, filamen-filamen pada lampu tersebut putus sehingga tidak laku terjual.
Di samping itu, Edison terus bereksperimen untuk menemukan lampu pijar yang dapat bertahan lama. Ia menggunakan untaian karbon yang diposisikan di dalam lampu hampa udara pada 19 Oktober 1879.
Dari percobaan tersebut, Edison dapat menemukan lampu pijar dengan waktu bertahan selama 40 jam, seperti penjelasan Joseph Story dalam bukunya bertajuk 1000+ Penemuan Menakjubkan di Dunia.
Selain itu, bola lampu ini bisa menyala semakin terang, karena di dalam bola kacanya diisi oleh gas inert dan kawat tungstennya bisa tahan panas hingga 3.126,85 derajat Celcius.
Adapun dalam buku Penjara Virtual Bernama Media Sosial karya Asditya Alif, dijelaskan Edison menjadi orang pertama yang mengindustrialisasikan lampu pijar.
Ia juga mampu mengenalkan lampu pijar kepada masyarakat. Dengan begitu, Edison pun dikenal sebagai penemu lampu pijar.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved