Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lapan Diharapkan Perbanyak Riset dan Terfokus

Dheri Agriesta/MTVN
22/6/2016 15:17
Lapan Diharapkan Perbanyak Riset dan Terfokus
(Istimewa)

LEMBAGA Penerbangan dan Antariksa (Lapan) memiliki sekitar 1000 staf dan 500 ilmuwan yang bekerja di lembaga itu. Untuk mengembangkan teknologi yang dimiliki lembaga itu, pemerintah meminta mereka melakukan lebih banyak riset.

"Kita ingin mendorong dengan lebih banyak riset dan terfokus," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Pusat Teknologi Penerbangan, Jalan Raya Lapan Sukamulya, Rumpin, Bogor, Rabu (22/6).

Kalla telah berbicara dengan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M Nasir untuk memperbanyak dan mengembangkan riset tentang satelit. Tak hanya itu, Kalla juga meminta riset tentang satelit ini digabungkan dengan riset tentang pesawat tanpa awak dan drone.

Riset pun dituntut tak hanya dilakukan oleh Lapan. Lapan, kata Kalla, harus bekerja sama dengan berbagai ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Badan Pusat Pengkajian Teknologi (BPPT).

"Ini disatukan, di mana yang punya potensi yang kuat," kata Kalla.

Tak hanya perancangan dan pembuatan, penggunaan pun harus dilakukan dengan cara serupa. Pria asal Makassar ini meminta Kementerian dan Lembaga memanfaatkan teknologi yang sudah dirancang lembaga ini.

Kata dia, selain bisa mengembangkan teknologi yang ada. Penggunaan teknologi ini juga akan menghemat anggaran yang akan dikeluarkan nantinya.

"Lebih murah, dan bisa kapan saja kita gunakan," kata Kalla.

Lapan baru saja meluncurkan sebuah satelit LAPAN-A3 yang digunakan untuk memantau sektor pertanian dan maritim. Satelit ini diterbangkan dari India. Kalla pun mengomentari penerbangan dengan menggunakan jasa Pemerintah India ini.

Orang nomor dua di republik ini meminta ilmuwan LAPAN lebih produktif. Mengingat, menggunakan jasa pemerintah India untuk meluncurkan satelit bisa dikatakan sebagai ketertinggalan.

Apalagi, sejarah mencatat Indonesia merupakan negara yang lebih dulu memiliki satelit dibandingkan India. Satelit yang diberi nama satelit Palapa itu merupakan satelit pertama yang dimiliki negara Asean.

"Masa kita kalah dari India, padahal dulu kita lebih duluan punya satelit dibanding mereka. Sekarang kita justru minta tolong dia terbangkan satelit kita," keluh Kalla.

Satelit LAPAN-A3 diluncurkan roket PSLV-C34 buatan India. Roket ini juga membawa satelit BIROS dari Jerman, M3MSat dari Kanada, SkysSat Gen 2-1 dari Amerika Serikat, GHGSat-D dari Kanada, Dove Satellites (Twelve) dari Amerika Serikat dan Sathyabamasat, Swayam, dan Cartosat dari India.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya