Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PROGRAM Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang digulirkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi berhasil menginspirasi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung serta mahasiswa lain di Indonesia.
Melalui program ini, Kemendikbudristek dan perguruan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia berhasil meningkatkan wawasan mahasiswa tentang Bhinneka Tunggal Ika, serta memperkuat persaudaraan lintas budaya dan suku.
Selain itu, program ini juga berhasil dan sukses membangun persahabatan
mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga meningkatkan
semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Program ini juga berhasil
membentuk sikap mahasiswa dalam menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat, bekerja sama dan
memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
Pernyataan itu diungkapkan Koordinator Tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UPI, Agus Sutiawan, Senin (19/9).
Ia mengatakan, UPI turut serta dan berpartisipasi mengambil bagian penting dalam mewujudkan kebijakan MBKM Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. Pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa UPI aktif mengikutinya.
"Melalui program ini, UPI berupaya mewujudkan Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam Agenda Pembangunan Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa
dan Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern, dan Berkarakter," lanjutnya.
Agus menambahkan program PMM adalah bentuk konkret UPI dalam mewujudkan revolusi mental sebagai gerakan akademik dan kebudayaan dalam meneguhkan Indonesia sebagai negara dan bangsa yang majemuk,
memiliki keragaman suku, adat-istiadat, budaya, bahasa dan agama, yang
membentuk satu kesatuan dalam keragaman, Bhinneka Tunggal Ika dalam
sistem pendidikan pada perguruan tinggi khususnya di UPI.
Menerima dan mengirim
Dalam program PMM 2022, lanjutnya, UPI ikut berpartisipasi dan menyukseskan dua jenis program dalam bentuk inbond sebagai tuan rumah atau penerima yang dikuti 92 mahasiswa dari 30 perguruan tinggi di Indonesia. Sementara dalam bentuk outbond sebagai peserta UPI mengirimkan 45 mahasiswa untuk mengikuti program yang diselenggarakan 22 perguruan tinggi lain di Indonesia.
"UPI menerima 1 orang dari IKIP PGRI Pontianak, 1 orang dari Universitas Asahan, 1 orang dari Universitas Bina Bangsa Getsempena, 1 orang dari Universitas Borneo Tarakan, 1 orang dari Universitas Halu Oleo, 1 orang dari Universitas Hamzanwadi, 10 orang dari Universitas HKBP Nommensen, 1 orang dari Universitas Islam Al Azhar, 1 orang dari Universitas Islam Riau," jelas Agus.
Mahasiswa lain terdiri dari 5 orang dari Universitas Jambi, 8 orang dari Universitas Lambung Mangkurat, 1 orang dari Universitas Lancang Kuning, 2 orang dari Universitas Mataram, 1 orang dari Universitas Muhammadiyah Makassar, 5 orang dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, 2 orang dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 13 orang dari Universitas Negeri Makassar, 7 orang dari Universitas Negeri Medan, 6 orang dari Universitas Negeri Padang, 1 orang dari Universitas Nurul Huda, 2 orang dari Universitas Pattimura, 2 orang dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, 1 orang dari Universitas Quality, 2 orang dari Universitas Samudra, 1 orang dari Universitas Sari Mulia, 1 orang dari Universitas Sulawesi Barat, 1 orang dari Universitas Sumatera Utara, 10 orang dari Universitas Syiah Kuala, 2 orang dari Universitas Tadulako, 1 orang dari Universitas Victory Sorong.
Sementara 45 mahasiswa UPI belajar di Universitas Bosowa, Universitas Hasanuddin, Universitas Internasional Batam, Universitas Islam
Makassar, Universitas Islam Riau, Universitas Jambi, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mahasaraswati Denpasar, dan Universitas Mataram. Sejumlah mahasiswa lainnya belajar di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Muhammadiyah Kendari,
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Universitas Negeri
Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Samudra, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala, di Universitas Udayana, dan Universitas Warmadewa.
"UPI berupaya memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa dalam penyelenggaraan program ini, dan melakukan pemantauan penyelenggaraan
pertukaran mahasiswa. Kami juga menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran mahasiswa untuk kemudian dilakukan rekognisi terhadap SKS mahasiswa, serta melaporkan hasil kegiatan belajar ke Ditjen Dikti
Kemendikbudristek," tandasnya. (N-2)
Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan proyek-proyek digital yang berfokus pada pembangunan teknologi yang mendukung digitalisasi pengelolaan dan pelayanan
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Terdapat tiga materi penting yang dibawakan oleh para narasumber dalam workshop ini. Selain juga dilakukan praktik secara langsung mengenai teknik mixing yang efektif.
Universitas harus memastikan bahwa pembelajaran daring memenuhi standar ketat untuk kredit akademik.
Kolaborasi ini memberikan mahasiswa Universitas Bali Dwipa peluang untuk mendapatkan pengalaman langsung di Sekolah Cendekia Harapan di Bali.
emendikbud Ristek adalah terkait dengan kesenjangan atau ketidaksetaan, akses dan kualitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved