Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DALAM sebuah organisasi atau perkumpulan diperlukannya sebuah persetujuan antaranggota untuk memilih dan menetapkan pemimpin, yang nantinya dapat mengatur dan memimpin perkumpulan itu sesuai dengan cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Karenanya,, penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu kepemimpinan dan fungsi serta tujuannya.
Kata kepemimpinan berasal dari kata pimpin, yang menurut KBBI berarti mengetuai atau mengepalai. Maka, dapat disimpulkan, bahwa kepemimpinan adalah sebuah karakteristik yang secara simbolik dan teknis berada di depan atau puncak kekuasaan tertinggi di dalam sebuah grup, yang dipilih dan ditetapkan oleh anggota grup yang ada, untuk mencapai tujuan dan cita cita dari perkumpulan tersebut.
Baca juga: Pemilu 2024 Tak Hanya Peristiwa Politik, Tapi Jadi Ajang Demokrasi Berkualitas
Kepemimpinan memiliki hak dan wewenang untuk menjalankan fungsi kepemimpinannya. Hak dan wewenang khusus ini berada di tangan pemimpin untuk menunjukkan sebuah perkumpulan yang memiliki sistematika yang teratur.
1. Fungsi Komando
Dalam hal ini, kepemimpinan punya fungsi komando atau instruktif, dimana dalam sebuah masalah yang memerlukan sebuah solusi, pemimpin dapat mengambil keputusan dan kebijakan sesuai dengan pertimbangan pertimbangan yang mungkin dapat terjadi.
2. Fungsi Dialog
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang secara komunikasi terbuka pada bawahannya. Artinya, dalam mengambil fungsi kebijakan, pemimpin tidak serta merta melakukannya secara sembrono atau sesuka saja. Diperlukannya fungsi dialog untuk menentukan kebijakan bersama.
3. Fungsi Keikutsertaan
Sebagai pemimpin, penting untuk tetap merangkul atau bersifat inklusif pada keseluruhan anggota. Maka, fungsi keikutsertaan berarti pemimpin secara sadar melibatkan seluruh anggota dalam fungsi organisasi.
4. Fungsi Representasi
Dalam melaksanakan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan tujuan organisasi, maka pemimpin tidak dapat melaksanakan tugasnya sendiri. Dibutuhkannya anggota dalam sebuah grup untuk dapat membantu pemimpin, maka, dalam fungsinya, pemimpin dapat menggelarkan tanggung jawab pada sebuah anggota, berdasarkan fungsi nya dalam organisasi.
5. Fungsi Pengelolaan
Agar sebuah perkumpulan dapat mencapai cita citanya, dibutuhkan sebuah sistematika yang teratur dalam organisasi. Maka, dalam mengerjakan fungsi kepemimpinan, pemimpin harus melakukan tanggung jawab pengelolaan, baik secara teknis maupun non teknis.
Berdasarkan pengertiannya, kepemimpinan adalah sebuah karakteristik yang diperlukan seorang pemimpin untuk dapat mengatur, mengelola, dan memutuskan kebijakan yang dapat berpengaruh pada cita cita atau tujuan dari kelompok.
Sebuah organisasi atau perkumpulan yang dibentuk untuk mencapai sebuah tujuan tertentu, memerlukan kepemimpinan untuk dapat membantu mengelola, dan memutuskan sebuah kebijakan.
Tanpa adanya kepemimpinan, tiap tiap anggota akan melaksanakan fungsi yang tidak sesuai dengan sistematika yang berakhir pada kekacauan struktural dan organisasi. (OL-1)
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved