Kamis 08 September 2022, 16:26 WIB

Social Enterprise Dorong Atasi Permasalahan Sosial di Indonesia

mediaindonesia.com | Humaniora
Social Enterprise Dorong Atasi Permasalahan Sosial di Indonesia

Ist
Makadaya Fellowship menginkubasi delapan fellow terpilih yang berasal dari tujuh provinsi.

 

Di Indonesia, usaha sosial atau social enterprise mengalami peningkatan yang signifikan.

Hal tersebut dapat dilihat dari riset yang dilakukan British Council dan United Nations Economic and Social Commission for Asia and The Pacific (UNESCAP) 2018.

Riset mengungkapkan bahwa kurun waktu lima tahun ke belakang, social enterprise meningkat sebesar 70%.

Riset ini juga menyatakan 87% pelaku social enterprise di Indonesia didominasi oleh usia 18 hingga 37 tahun.

Selain itu, perkembangan social enterprise di Indonesia dapat juga dilihat dari banyaknya pusat studi entrepreneur yang didirikan di beberapa perguruan tinggi, dengan dijadikan mata kuliah pada kurikulum universitas tersebut.

Dengan demikian,  kajian terkait entrepreneur, terutama social entrepreneur dapat berkembang dengan baik.

Lalu, apa itu social enterprise? Social enterprise merupakan bentuk usaha yang menerapkan pengelolaan produktif dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada di masyarakat.

Umumnya, usaha sosial (social enterprise) didirikan dalam misi untuk turut mengatasi masalah sosial dan lingkungan.

Maka dari itu, usaha sosial tidak hanya berorientasi pada keuntungan bisnis, namun juga bisa memberdayakan dan berdampak positif pada lingkungan sosial sekitar sebagai bentuk perubahan.

Baca juga: 15 Startup Sosial Terpilih HSC 2022 Diharap Beri Dampak Positif

Meski begitu, pandemi covid-19 yang lalu membuat banyak orang kehilangan kesempatan pekerjaan, juga menimbulkan masalah sosial lainnya di masyarakat.

Lebih lanjut, pendanaan, jaringan sesama entrepreneur, hingga dukungan pengembangan kapasitas juga menjadi masalah yang dihadapi oleh social enterprise di Indonesia saat ini.

Untuk itu, para inisiator social enterprise perlu didukung oleh investor agar inovasi maupun terobosan yang digagas dapat diwujudkan, sehingga dapat memberdayakan sesama changemakers untuk membawa perubahan di komunitas dan lingkungannya.

Dukung bibit unggul social entrepreneur

Menyadari kondisi tersebut, Ryan Feinstein selaku Presiden dari The Bali Institute, organisasi yang bergerak di bidang perjalanan wisata berbasis edukasi, dan Citra Savitri Founder Tinker Space, organisasi yang bergerak pada pengembangan dan konsultasi wirausahawan perempuan, berkolaborasi bersama untuk mendirikan Makadaya Social Impact Centre.

Dalam keterangan pers, Kamis (8/9), Ryan selaku Founder dari Makadaya menambahkan,“Makadaya lahir di masa pandemi dengan misi untuk berdaya bagi generasi baru pembawa perubahan (changemakers) melalui perwujudan social enterprise, yang terintegrasi satu sama lain, dan berkesempatan untuk saling berkolaborasi melalui dukungan bimbingan, pengembangan kapasitas, dan pendanaan tahap awal.”

Guna mendukung tujuan mulia tersebut, pada 2021 Makadaya meluncurkan program utama tahunannya bertajuk “Makadaya Fellowship”.

Program ini fokus pada inkubasi untuk pengembangan kapasitas, binaan, juga bantuan pendanaan awal bagi peserta atau para fellow yang terpilih.

Tahun ini, dengan antusiasme lebih besar, sebanyak 545 pendaftar dari seluruh Indonesia berpartisipasi untuk ikut dalam program Makadaya Fellowship, lebih tinggi jika dibandingkan tahun pertamanya yang berjumlah 444 orang.

Saat ini, Makadaya Fellowship sedang menginkubasi delapan fellow terpilih yang berasal dari tujuh provinsi.

Delapan fellow ini akan diberi fasilitas untuk mengembangkan usaha sosial mereka ke dalam enam kategori dampak yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG), yaitu pelestarian lingkungan, kesetaraan gender, pangan dan pertanian, kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, dan pariwisata berkelanjutan.

“Makadaya konsisten dan berkomitmen mendukung pertumbuhan ekosistem social enterprise dan pegiatnya untuk membangun jaringan dan solusi bermakna untuk masa depan," katanya.

"Ke depannya, kami ingin Makadaya bisa menjadi salah satu pusat bagi para wirausahawan sosial di Indonesia untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan untuk berdampak dan menyelesaikan isu sosial lingkungan di komunitas mereka,” pungkas Citra Savitri, co-founder Makadaya. (RO/OL-09)

 

 

Baca Juga

Ist

Blackmores dan Guardiian Dukung ASI Berkualitas untuk Sehatnya Bunda dan Si Kecil

👤Media Indonesia 🕔Selasa 26 September 2023, 23:36 WIB
Penting bagi calon ibu memperhatikan asupan nutrisi sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sang janin demi mendukung kesehatan ibu dan...
Ist

Tingkatkan Kesehatan Reproduksi, Kampanye Bayer For Her Diluncurkan

👤Media Indonesia 🕔Selasa 26 September 2023, 23:12 WIB
Sebagai pemimpin di bidang kesehatan perempuan, Bayer berkomitmen meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perempuan terkait...
HP

Kemenparekraf Gelar Open Call Program IndoBisa 2023

👤Widhoroso 🕔Selasa 26 September 2023, 22:44 WIB
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Senin (25/9) menggelar Open Call Program IndoBisa...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya