Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PROGRAM Studi (Prodi) Kewirausahaan, relatif sedikit namun cepat berkembang di masyarakat. Jurusan ini lebih dikenal dengan Prodi Entrepreneur. Tujuan dari hadirnya Prodi Entrepreneur adalah menghasilkan lulusan yang mampu menemukan peluang usaha baru.
Tentunya, dengan mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi informasi digital, prodi ini merupakan gabungan dari keahlian di bidang entrepreneur dengan teknologi digital. Sehingga lulusan ini, mampu dan ahli di bidang Teknologi Kewirausahaan.
Gunawan Witjaksono, selaku Rektor BRI Institute yang sedang dalam proses transformasi menjadi Cyber University mengatakan, Prodi Kewirausahaan yang berbasis teknologi ini menjadi peluang yang memiliki prospek kerja cerah di masa depan.
“Prodi Entrepreneur akan mencetak lulusan untuk menjadi pengusaha baru yang bisa memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis di era teknologi digital, analis bisnis, konsultan bisnis, dan professional di lembaga keuangan seperti perbankan dalam mendampingi para pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk dapat menghasilkan kinerja bisnis yang sukses,” terangnya dalam rilis yang diterima, Rabu (22/8).
Baca juga: Wirausaha: Pengertian, Sifat, Tujuan, dan Contoh
Sementara itu, menurut Dr Muhammad Yusuf, selaku Kaprodi Entrepreneur BRI Institute menjelaskan, ada beberapa mata kuliah unggulan yang bisa mengoptimalkan keilmuan mahasiswa, di bidang bisnis digital.
Adapun mata kuliah unggul di Prodi Entrepreneur, di antaranya Digital marketing, E-commerce, Strategi Bisnis, dan Manajemen Keuangan.
“Prodi Kewirausahaan di BRI Intitute ini memberikan mahasiswa keterampilan dan kompetensi dalam menemukan peluang juga ide bisnis, berkomunikasi, manajerial serta pemasaran yang didukung oleh ilmu teknologi informasi. Sehingga dapat membuat keputusan bisnis secara efektif,” paparnya.
Kompetensi ini, tegasnya, akan didapatkan melalui proses pembelajaran yang ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun di ruang kelas dan di dalam kampus, juga 1 tahun kerja lapangan di luar kampus dan di perusahaan atau anak perusahaan.
“Prodi ini cukup menarik dan tentu akan membuka peluang kerja di masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini. Dimana trend menjadi pengusaha dan startup sangat menjanjikan. Maka, segeralah bergabung dengan mendaftarkan diri melalui laman www.cyber-univ.com,” katanya.
Kampus yang beralamat di Jl TB Simatupang No 6, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, ini, menawarkan juga program Beasiswa Cemerlang dengan kuota terbatas untuk 100 siswa terbaik.
“Ayo jadi pengusaha sukses dengan menjadi lulusan prodi Entrepreneur BRI Institute serta raih beasiswa kuliah sampai dengan 100%,” ajaknya. (RO/OL-09)
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan lahirnya pengusaha-pengusaha pendidikan yang memiliki visi mencerdaskan bangsa dan sekaligus kompetensi.
SANDINATION berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas) Rocket 5.0.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
IKATAN Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan Marine Digital Summit 2025 sebagai upaya mendorong transformasi digital di sektor pertahanan laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved