Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Harus Serius Fasilitasi Anak Bangsa Berprestasi

Faustinus Nua
18/8/2022 20:10
Pemerintah Harus Serius Fasilitasi Anak Bangsa Berprestasi
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf.(Ist/DPR)

PRESTASI anak bangsa di bidang ilmu pengetahuan memang cukup cemerlang. Untuk skala internasional lewat berbagai ajang olimpiade sains, perwakilan Indonesia setidaknya mampu meraih 30 medali sepanjang tahun ini.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengapresiasi capaian tersebut. Menurutnya, hal itu sangat positif dan semestinya mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah dan masyarakat.

Baca juga: Kesadaran Masyarakat Meningkat, Momentum Percepat Aturan Turunan UU TPKS

"Saya bangga dengan anak-anak, saya sangat mengapresiasi capaian mereka. Tapi sayangnya ini gaungnya kurang, malah yang viral yang di-blow up," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (18/8).

Politikus Demokrat itu mengingatkan pemerintah agar bisa mendukung dan memfasilitasi anak bangsa berprestasi. Dengan adanya fenomena brain drain, para calon ilmuwan muda ini bisa saja dibajak negara maju lainnya.

Memfasilitasi para peraih medali olimpiade tersebut tidak sebatas memberi beasiswa. Justru yang terpenting adalah memberi penghargaan dengan menyiapkan ruang mereka untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

"Ruang-ruang prestasi ini harus kita buka. Kalau dia olimpiade Kimia, ketika Indonesia akan hilirisasi industri nikel, bauksit, anak-anak seperti ini dibutuhkan. Jangan kita akhirnya mengimpor tenaga kerja asing, itu juga belum tentu kemampuan di atas kita, tapi dibilangnya expert," terangnya.

Dede menyebutkan bahwa dirinya sudah banyak bertemu mahasiswa Indonesia di luar negeri. Kebanyakan dari mereka setelah kuliah lebih tertarik bekerja di luar negeri.

Menurutnya, hal seperti itu memang sering terjadi. Di era globalisasi, setiap orang berhak memilih pekerjaan yang sesuai keinginannya. Apalagi, negara-negara maju selalu memberi tawaran karir yang lebih baik.

"Mereka punya kualifikasi lalu kalau pulang ke sini sama dengan yang lain, untuk apa mereka berkompetisi di luar negeri," tegasnya.

Lantas, kata Dede, bila Indonesia ingin menarik kembali SDM terbaik di luar negeri, maka kembali pada kebijakan. Anak-anak yang berprestasi tidak sekadar didukung pendidikannya tetapi juga lapangan kerja untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka miliki. Dan setidaknya, kesejahteraan mereka juga diperhatikan layaknya mereka berkarir di luar negeri.

Dia menambahkan bahwa anak-anak muda yang berprestasi merupakan jangkar. Mereka bisa memberi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut mengejar berprestasi.(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya