Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Media sosial merupakan alat untuk mencapai tujuan. Mengedukasi, personal branding/pencitraan diri, berekspresi, kepentingan institusi, hingga promosi. Tujuan-tujuan ini dapat memengaruhi cara setiap orang bermedia sosial.
“Kalau kita punya tujuan dalam menggunakan sosial media, maka kebebasan yang dilakukan selaras dengan tujuan. Maka tujuan kadang terlihat sepele, tapi ini yang benar-benar akan membatasi kita melakukan apa saja di dunia digital demi mencapai tujuan,” kata CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick di Kediri, Jawa Timur, pada Rabu (27/7).
Sekarang ini individu bebas mengekspresikan diri di media sosial. Kebebasan tersebut kadang kebablasan sehingga menyakiti orang lain. Menurut Theo, perilaku menyimpang ini terjadi karena tidak adanya tujuan dalam bermedia sosial.
Tujuan bermedia sosial yang jelas membuat seseorang menjaga etika digital. Penerapan etika digital dalam jangka waktu tertentu secara konsisten bisa membangun kredibilitas digital.
“Etika menjadi benang merah, pedoman bersikap, dan buku panduan yang merangkai interaksi kita di dunia digital. Sehingga ketika kita sama-sama beretika akan terbangun kepercayaan yang pelan-pelan membangun kredibilitas digital,” ujar Theo. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved