Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pakar: Kurikulum Merdeka Harus Diterapkan Serentak

Faustinus Nua
15/7/2022 17:33
Pakar: Kurikulum Merdeka Harus Diterapkan Serentak
Sejumlah murid SMA mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan protokol kesehatan.(Antara)

PADA tahun ajaran baru ini, sekolah akan menerapkan Kurikulum Merdeka. Khusus di tingkat SMA, konsekuensi dari pemberlakuan kurikulum baru ini adalah hilangnya penjurusan. 

Bagi SMA yang menerapkan Kurikulum Merdeka, tidak ada lagi jurusan IPA dan IPS. Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menilai pemerintah harus serius mengimplementasikan kebijakan tersebut. 

Dirinya sepakat bahwa penjurusan di tingkat SMA harus dihapus, namun penerapannya harus serentak. "Harus ada konsistensi. Jangan sampai sebagian menggunakan (Kurikulum Merdeka), sebagian tidak," ujarnya saat dihubungi, Jumat (15/7).

Baca juga: Guru Penggerak Masih Bingung Terapkan Kurikulum Merdeka

"Makanya pemerintah harus serius menganggarkan, SDM juga harus dilatih. Sehingga, secara serentak kurikulum itu bisa diterapkan," imbuh Cecep.

Menurut pakar pendidikan itu, sesuai tagline Merdeka Belajar, siswa sepatutnya diberi kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah siswa boleh belajar hal yang sesuai minatnya. Sekolah wajib menyediakan akses belajar atau mata pelajaran bagi semua siswa.

Baca juga: Nadiem Ajak Guru dan Kepala Sekolah Jadi Guru Penggerak

Adapun mata pelajaran umum yang penting, seperti kimia, fisika dan sejarah, bisa dipelajari siswa. Dalam hal ini, tidak ada lagi pengelompokan mata pelajaran. Sebab, semuanya merupakan mata pelajaran dasar.

"Di SMA memang harus dihapuskan, diperhitungkan kompetensi yang harus dimiliki secara umum siswa SMA. Itu bukan penjurusan, tapi peminatan. Ada yang senang bahasa asing, harus disiapkan. Itu sekolah merdeka," pungkasnya.

Pemberlakuan Kurikulum Merdeka memang patut diapresiasi. Berbagai terobosan baru perlu dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Di sisi lain, hal dasar dari kurikulum sebelumnya yang baik, perlu dipertahankan.(OL-11)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya