Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA tahun ajaran baru ini, sekolah akan menerapkan Kurikulum Merdeka. Khusus di tingkat SMA, konsekuensi dari pemberlakuan kurikulum baru ini adalah hilangnya penjurusan.
Bagi SMA yang menerapkan Kurikulum Merdeka, tidak ada lagi jurusan IPA dan IPS. Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menilai pemerintah harus serius mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Dirinya sepakat bahwa penjurusan di tingkat SMA harus dihapus, namun penerapannya harus serentak. "Harus ada konsistensi. Jangan sampai sebagian menggunakan (Kurikulum Merdeka), sebagian tidak," ujarnya saat dihubungi, Jumat (15/7).
Baca juga: Guru Penggerak Masih Bingung Terapkan Kurikulum Merdeka
"Makanya pemerintah harus serius menganggarkan, SDM juga harus dilatih. Sehingga, secara serentak kurikulum itu bisa diterapkan," imbuh Cecep.
Menurut pakar pendidikan itu, sesuai tagline Merdeka Belajar, siswa sepatutnya diberi kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah siswa boleh belajar hal yang sesuai minatnya. Sekolah wajib menyediakan akses belajar atau mata pelajaran bagi semua siswa.
Baca juga: Nadiem Ajak Guru dan Kepala Sekolah Jadi Guru Penggerak
Adapun mata pelajaran umum yang penting, seperti kimia, fisika dan sejarah, bisa dipelajari siswa. Dalam hal ini, tidak ada lagi pengelompokan mata pelajaran. Sebab, semuanya merupakan mata pelajaran dasar.
"Di SMA memang harus dihapuskan, diperhitungkan kompetensi yang harus dimiliki secara umum siswa SMA. Itu bukan penjurusan, tapi peminatan. Ada yang senang bahasa asing, harus disiapkan. Itu sekolah merdeka," pungkasnya.
Pemberlakuan Kurikulum Merdeka memang patut diapresiasi. Berbagai terobosan baru perlu dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Di sisi lain, hal dasar dari kurikulum sebelumnya yang baik, perlu dipertahankan.(OL-11)
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok Sutarno mengatakan 67 SD yang belum menerapkan IKM masih melaksanakan Kurikulum 2013 (K13).
Jumlah SMA Sekolah Penggerak Angkatan I yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021 adalah sebanyak 381 SMA secara nasional.
Sekolah Al Azhar di bawah naungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien menggunakan tiga kurikulum yaitu Kurikulum Al Azhar, Kurikulum Merdeka, dan Kurikulum Cambridge.
Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemendikbud-Ristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi covid-19.
SEJUMLAH guru merasakan sejumlah manfaat melakukan asesmen awal dan pembelajaran terdiferensiasi sebagai bagian implementasi Kurikulum Merdeka.
Panja juga memiliki agar Kemendikbud-Ristek bersinergi dengan LPTK dalam mempersiapkan konsep dan pengembangan kurikulum.
Program MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan magang,
Secara teknis ini detailnya kita sedang pengembangan, tapi sudah pasti ini akan dilaksanakan melalui komputer.
Tujuan: 1. Pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 2. Tindak lanjut untuk perbaikan Kurikulum 2013.
PEMKOT Depok menerapkan merdeka belajar untuk penyempurnaan kualitas pendidikan bagi peserta didik jenjang SMP sederajat.
Kepala Sekolah SD 01 Tanjung Barat Pagi Durun Khumaeroh menjelaskan, hari-hari pertama MPLS diisi dengan pengenalan peserta didik baru dengan semua warga sekolah
Sejumlah kalangan tidak mempersoalkan rencana peniadaan ujian nasional mulai 2021 sejauh standardisasi baru yang akan ditetapkan dapat dijelaskan secara konkret dalam bentuk program.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved