Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEGIATAN-kegiatan melanggar hukum yang merugikan kerap ditemukan di Taman Nasional (TN) Komodo. Salah satunya banyaknya kapal wisatawan yang bukan milik pengelola TN Komodo wara-wiri di perairan TN Komodo.
"Kapal-kapal dari Bali, Australia, itu hanya singgah melihat ke Pulau Padar, Pulau Komodo, tanpa memberikan kontribusi terhadap pelaku wisata di Pulau Komodo," kata Ketua Tim Ahli Kajian Daya Dukung Berbasis Jasa Ekosistem di TN Komodo Irman Firmansyah di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (27/6).
Hal itu, kata dia, berpotensi merugikan TN Komodo, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Misalnya saja, berdasarkan pantauan Irman beberapa waktu lalu, dari 1.600 kapasitas hotel yang tersedia di Pulau Komodo, yang terisi hanya sekitar 30%. Pasalnya, wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo kebanyakan malah bermalam di kapal.
"Ini harus ditangani. Tapi kan gak mungkin kapal sudah masuk kita suruh balik lagi. Mungkin ke depan bisa dibuat skema kerja sama," beber dia
Irman menegaskan, pihak-pihak itu jelas merugikan keberlangsungan TN Komodo. Pasalnya, biaya konservasi yang dibutuhkan untuk pengelolaan TN Komodo tidaklah murah. Berdasarkan perhitungannya, biaya konservasi sebagai kompensasi dari setiap adanya kunjungan ke TN Komodo berkisar antara Rp2,9 juta sampai Rp5,8 juta.
"Biaya konservasi itu dialokasikan untuk pemulihan ekosistem, tanaman, terumbu karang, artinya wisatawan itu harus sama-sama bertanggung jawab dalam upaya konservasi," ucap dia.
Baca juga : Mudik 2022 Lancar, Kemenko PMK Terima Penghargaan Kemenhub
Pada kesempatan itu, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi Pulau Komodo, Pulau Padar dan Kawasan Perairan Sekitarnya Carolina Noge mengakui, kejadian kapal wisatawan ilegal yang wara-wiri di TN Komodo memang satu permasalahan yang masih terjadi hingga saat ini.
Selain itu, ada lagi permasalahan kejahatan lingkungan lainnya seperti perburuan liar, illegal fishing hingga penipuan agen wisata.
"Dalam TN Komodo ini, permasalahan yang ada menjadi masalah multisektoral. Dan solusi penanganannya harus melibatkan berbagai instansi," tegas dia.
Carolina mengungkapkan, saat ini sendiri KLHK dan Pemerintah Provinsi NTT telah melakukan penguatan fungsi dan upaya menjaga konservasi TN Komodo dan sekitarnya. KLHK dan pihak pemerintah provinsi telah membuat nota kesepahaman yang memuat sejumlah poin penting di dalamnya.
Diantaranya mengenai penguatan kelembagan, peningkatan kemampuan SDM, penguatan fungsi perlindungan dan pengamanan, peningkatan kapasitas masyarakat peduli api, peningkatan sarana dan prasarana, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wisata alam. (OL-7)
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menerapkan sistem buka tutup aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2025 mendatang.
KLHK berencana melakukan penutupan secara berkala Taman Nasional Komodo dari aktivitas pariwisata pada 2025.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Kegiatan penanaman pohon bertajuk "Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini" ini juga dilangsungkan serempak di seluruh 34 Polda, l 510 Polres dan 5.034 Polsek.
Selain penanaman mangrove, ada juga kegiatan revitalisasi fasilitas wisata, dan pembersihan sampah di kawasan pariwisata super premium tersebut.
Masyarakat Jabodetabek cenderung memilih transportasi umum saat mudik. Sementara masyarakat di luar Jabodetabek lebih memilih kendaraan pribadi.
Tercatat jumlah penumpang kapal melewati pelabuhan Trisakti Banjarmasin, selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 periode 21 Maret-11 April sebanyak 26.717 orang.
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya,
Data PELNI mencatat, pada periode H-15 hingga H-9 Lebaran 2024, jumlah penumpang mencapai 106.234 orang.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 1.074 pemudik lebaran sudah datang dari Kumai, Kalteng.
Prakirawan BMKG Annisa Nindi Al’adi, mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bangka Belitung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved